Pemerintahan Kota Bogor Tetap Berjalan Seperti Biasa

0
193
Mantan Sekda Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat
Sekda Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memastikan sejumlah kegiatan fisik tahun anggaran 2020, tetap berjalan di tengah mewabahnya virus corona (Covid 19). Seperti diketahui, Wali Kota Bogor Bima Arya dinyatakan positif terjangkit virus corona setelah kembali dari Turki. Saat ini pucuk pimpinan Pemkot Bogor, sementara dipegang Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip menjelaskan, pelaksanaan pemerintahan kota akan berjalan seperti biasa, di bawah koordinasi Wakil Walikota. Terutama untuk menjalankan tugas-tugas pemerintahan, dengan tetap fokus pada penanganan dan pencegahan Pandemi virus Corona lebih luas.

Sedangkan untuk kegiatan lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Bogor, Ade memastikan tetap berjalan. “Untuk sementara belum ada , karena kegiatan dilaksanakan melalui online,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Secara teknis untuk mengurangi kerumunan orang, sudah dirancang, termasuk menggunakan alat pengukur suhu setiap mengundang pihak-pihak yang akan diverifikasi. “Dan diundang tidak berbarengan,” ucapnya.

Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Bogor sudah beberapa hari terakhir bekerja dari rumah. Pengumuman itu disampaikan Wali Kota Bogor, Bima Arya lewat video conference dengan jajaran ASN, kepala sekolah, dishub dan pimpinan rumah sakit dan puskesmas se-Kota Bogor.

Dalam arahannya saat itu, Wali Kota Bogor minta jam kerja ASN disesuaikan dengan meminimalkan kehadiran langsung dan maksimalkan kordinasi secara virtual. Saatnya aktivasi Smart Government. “Yang pertama stop perjalanan keluar kota. Stop rapat-parat yang tidak perlu. Semua kegiatan diprioritaskan melalui online atau digital,” terangnya.

Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim, berharap tidak ada ASN yang coba-coba untuk berlibur ke luar daerah ataupun ke lokasi wisata. Sebab, jika itu dilakukan, maka ada sanksi yang menunggu untuk para ASN tersebut. “Ada sanksi dan aturan yang menanti,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto meminta agar Pemkot Bogor menyiapkan secara matang mekanisme pelayanan lelang agar tetap berjalan, dan DPRD mendorong untuk menyelesaikan seluruh proses lelang, apalagi untuk pekerjaan fisik yang strategis.

“Harus diselesaikan, di April ini sudah bisa dilakukan penandatanganan kontrak kerja, sehingga dalam enam bulan itu bisa dilakukan proses pembangunan fisiknya,” kata dia,

Politisi PKS itu juga menekankan dengan kondisi bencana nasional seperti ini, tidak menjadi alasan untuk memundurkan kegiatan fisik 2020. “Tetap punya kewajiban untuk bekerja, dan yang kedua di level struktural pun juga masih digilir untuk masuk kantornya, tidak ada alasan untuk proyek misalnya kayak alun-alun itu belum, lambat,” tukasnya.

Untuk diketahui, proyek yang akan dilelangkan Pemkot Bogor pada 2020 berjumlah 187 proyek dengan nilai Rp 166,6 miliar. Proyek-proyek besar antara lain revitalisasi gedung perpustakaan Rp 14,6 miliar, pembangunan Masjid Agung Rp 14,5 miliar, pengadaan Lampu PJU Gang Rp8,4 miliar, pembangunan unit Sekolah Satu Atap SD dan SMP Kencana Rp5,5 miliar dan pengadaan Bulldozer Rp4,7 miliar.(ded/c)