Penumpang Malah Menumpuk, Jadwal KRL Normal Lagi

0
48
Jadwal-KRL
Kondisi penumpukan penumpang di salah satu KRL saat penyesuaian operasional, Senin (23/3/2020).
Jadwal-KRL
Kondisi penumpukan penumpang di salah satu KRL saat penyesuaian operasional, Senin (23/3/2020).

BOGOR-RADAR BOGOR, Penyesuaian operasional KRL yang dilakukan PT Commuter Indonesia (PT KCI) untuk mencegah penyebaran Virud Corona pada Senin (23/3/2020), ternyata tak berjalan mulus.

Penumpang malah menumpuk di sejumlah rangkaian Kereta Commuter Line (KCL). Kondisi itu direspon langsung PT KCI. Berdasarkan hasil evaluasi, jadwal KRL akan kembali normal sejak pukul 15.00, Senin (23/3/2020) dan berlanjut hingga seterusnya.

“PT Kereta Commuter Indonesia telah evaluasi atas penyesuaian jadwal operasional KRL Commuter Line yang berlangsung pagi ini. Dari hasil evaluasi, jadwal KRL akan kembali normal mulai sore ini pukul 15.00 dan berlanjut normal hingga seterusnya,” ucap VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, Senin (23/3/2020).

Dengan normalisasi jadwal ini, KRL akan kembali beroperasi melayani 991 perjalanan per hari mulai pukul 04:00 hingga 24:00 WIB. Hal ini berlaku untuk seluruh 80 stasiun dan seluruh rute KRL. Normalnya jadwal KRL, Anne berharap untuk tidak dimanfaatkan bepergian dengan tujuan-tujuan yang tidak mendesak. “Dengan normalnya operasional, kita berharap masyarakat agar tetap mengikuti kebijakan pemerintah untuk tak keluar rumah atau berpergian dengan tujuan yang tidak mendesak,” imbuhnya.

Sebelumnya, PT Commuter Indonesia (PT KCI) melakukan penyesuaian operasional KRL yang diberlakukan pada Senin 23 Maret untuk mencegah penyebaran virus corona. Hal tersebut membuat jam operasional seluruh lintas atau rute KRL berubah pada pukul 06.00-20.00 WIB, dengan hanya mengoperasikan 713 perjalanan KRL.

Penyesuaian operasional tersebut berdasarkan data PT KCI, yang menunjukkan penurunan jumlah pengguna KRL dalam satu pekan terakhir. Jumlah pengguna KRL turun sekitar 50 persen dari waktu normal yang dapat melayani 900 ribu hingga 1,1 juta pengguna setiap hari.

Pada Jumat (20/3/2020) misalnya, jumlah volume penumpang KRL tercatat hanya 459.922 pengguna. Di samping itu, kebijakan ini merupakan bentuk sinkronisasi dengan berbagai moda transportasi publik lain di Jakarta ,yang mulai 23 Maret juga melakukan penyesuaian operasional.

Sementara itu, saat ditemui di Stasiun Bogor, salah satu pengguna jasa KRL, Firman Caesario mengatakan, kebijakan yang dilakukan PT KCI dalam melakukan penyesuaian operasional dirasa kurang tepat. Karena, akibat dipangkasnya jam operasional membuat volume penumpang justru malah semakin menumpuk.

“Justru semakin menumpuk, bukan hanya dalam rangkaian, namun juga di setiap stasiun,” ucapnya. Akibatnya, menurut Firman, langkah tersebut justru menimbulkan protes dari sebagian masyarakat yang menggunakan jasa KRL.

Firman menambahkan, karena tak semua orang yang ada di wilayah jabodetabek menerapkan kebijakan work from home atau kerja di rumah. Maka dari itu, penyesuaian operasional yang dilakukan PT KCI kurang tepat sehingga penumpukan penumpang pun tak dapat terelakkan.

“Kalau moda transportasi lainnya seperti MRT atau LRT sih mungkin bisa diterapkan, tapi kalau KRL atau transjakarta saya rasa kurang tepat yah,” tukasnya. (cr3/c)