Sebar Moveable Handwasher di Titik Rawan, Alumni dan Mahasiswa UI Perangi Covid-19

0
83
CUCI TANGAN: Moveable handwasher yang terpasang di Pasar Bogor dan RSUD Kota Bogor untuk cuci tangan warga Bogor.
CUCI TANGAN: Moveable handwasher yang terpasang di Pasar Bogor dan RSUD Kota Bogor untuk cuci tangan warga Bogor.

BOGOR-RADAR BOGOR, Mewabahnya virus Covid-19 di Indonesia, membuat semua warga terus waspada dengan menjaga kebersihan. Utamanya mencuci tangan setelah beraktifitas.

Pentingnya cuci tangan itu dijadikan wadah keluarga besar Universitas Indonesia (UI) untuk ikut membantu meminimalisir penyebaran virus tersebut.

Selain menjaga imun, berbagai sumber juga menyebutkan bahwa proteksi diri paling efektif agar terhindar dari virus asal Wuhan, China itu adalah dengan mencuci tangan.

Kegiatan inilah yang menjadi hal penting yang harus dilakukan semua orang agar tak terserang virus yang kini telah memakan korban hingga ratusan ribu nyawa di dunia.

Makanya, ikut perang melawan covid-19, alumni serta keluarga besar Universitas Indonesia (UI), khususnya Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran menyebar alat pencuci tangan bernama Moveable Handwasher, salah duanya di Pasar Bogor dan RSUD Kota Bogor, Rabu (24/3).

Alumni FT UI, Irfan Ferdiansyah menjelaskan, awal mula ide itu muncul tentu karena mewabahnya virus corona di Indonesia. Bersama keluarga besar UI, mereka langsung tercetus untuk membuat tempat cuci tangan portable tersebut.

“Cuci tangan kan katanya paling efektif, sementara tempat cuci tangan di tempat umum susah dicari. Pasar, susah kan carinya. Rumah sakit juga. Makanya kami langsung kepikiran buat itu,” katanya ditemui Radar Bogor.

Menurutnya, alat yang dibuat dalam dua hari tersebut kini sudah tersebar di beberapa titik, seperti RSCM, SPBU MT Haryono, RSUD Kota Bogor, Pasar Bogor dan juga RS UI.

Menyebarkan informasi melalui selembaran terkait donasi itu, Irfan mengatakan bahwa kini permintaannya sudah mencapai 60 alat lebih, dari Jakarta hingga ke Aceh.

“Kami sudah sebar informasi bahwa kami donasi alat ini, yang minta banyak, sekarang permintaan sampai 60 lebih, kami masih usahakan,” tegasnya.

Irfan mengatakan, permintaan itu tentu akan mereka upayakan. Namun saat ini, pihaknya masih selektif lantaran menunggu donasi untuk pengadaan alat seharga Rp 6,5 juta per unit itu.

“Kami utamakan rumah sakit, selebihnya tentu kami juga akan usahakan dapet semua, yang penting setiap titik harus ada penanggungjawabnya, yang akan isi sabun dan tisu tiap habis. Kalau untuk air, itu otomatis,” beber Irfan.

Jangka panjang, Irfan juga mengungkapkan bahwa proyek tersebut pun akan disebar ke sekolah-sekolah untuk mengedukasi anak bagaimana cara hidup sehat. Tentunya dengan memulai dengan hal sederhana, yaitu cuci tangan.

“Kedepan, kami akan masuk ke sekolah-sekolah. Akan di pasang di depan sekolah. Sehingga anak-anak sebelum masuk sekolah cuci tangan, pulangnya juga cuci tangan,” pungkasnya. (ran)