Hasil Tes Swab Lambat, DPRD Minta Perbanyak Laboratorium Penguji Covid-19

0
110
Lab-Covid
Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, saat menanggapi masih banyaknya uji swab PDP Kota Bogor yang belum keluar hasilnya.
Lab-Covid
Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, saat menanggapi masih banyaknya uji swab PDP Kota Bogor yang belum keluar hasilnya.

BOGOR-RADAR BOGOR, DPRD Kota Bogor meminta agar pemerintah memperbanyak laboratorium penguji corona. Hal itu perlu dilakukan mengingat tren kenaikan jumlah positif corona, pasien PDP, dan ODP semakin meningkat.

Diperlukan langkah cepat untuk menahan laju penambahan dengan cara deteksi dini yang kemudian bisa ditindaklanjuti dengan cepat proses isolasinya.

Hal itu disampaikan oleh Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, saat menanggapi masih banyaknya uji swab PDP Kota Bogor yang belum keluar hasilnya.

“Kemenkes RI harus menambah jumlah laboratorium yang bisa melaksanakan SWAB Test Covid-19. Jabodetabek ini epicentrum Covid-19 di Indonesia. Kalau hanya mengandalkan Balitbangkes, kita tidak bisa gerak cepat. Banyak ODP dan PDP Corona di Kota Bogor yang belum keluar hasil uji SWAB nya. Bahkan beberapa diantaranya sudah meninggal beberapa hari yang lalu,” jelas Atang

Pada Minggu (29/3/2020), dari data Gugus Tugas Covid-19 Kota Bogor masih tercatat 14 positif dan 14 meninggal baik dari PDP maupun yang positif. Sedangkan Rabu (1/4/2020) ini sudah 17 yang meninggal dan positif corona tercatat 28 orang.

Rapid Test yang dilaksanakan sebagai tes awal. Perlu diuji lagi dengan Swab Test untuk memastikan keakuratannya.

“Lamanya hasil proses uji tersebut akan menghambat upaya cepat, baik dari pihak RS untuk melakukan penanganan yang tepat, ataupun bagi Pemerintah untuk segera melakukan langkah isolasi dan tracking terhadap ODP yang lain. Dengan demikian, upaya maksimal untuk penanganan pasien yang sakit ataupun peluang penyebarannya bisa segera dilakukan dengan cepat melakukan tracking dan isolasi”, ungkap Atang.

Ketika ditanya apakah tidak perlu waktu yang lama untuk menambah atau membangun Laboratorium Penguji Covid-19, Ketua DPRD Kota Bogor tersebut menyampaikan bahwa tidak perlu membangun laboratorium baru, melainkan dengan memberikan ijin kepada Laboratorium yang sudah ada untuk Uji Covid-19.

“Tidak perlu bangun baru atau beli peralatan baru. Dari hasil diskusi Forkopimda Kota Bogor kemarin, Laboratorium IPB siap dan bersedia untuk ditunjuk sebagai Laboratorium Penguji.

Selain IPB, politisi PKS itu juga mendengar bahwa Laboratorium Veteriner Kementan juga punya kemampuan uji Real Time PCR dan BSL3. Artinya, Kemenkes tinggal assesment dan segera terbitkan ijin setelah memenuhi syarat.

“Hal ini sama dengan ditunjuknya Institute Of Tropical Disease (ITD) UNAIR di Surabaya, sehinggauji Covid-19 di area Surabaya dan sekitarnya tidak harus memakan waktu berhari-hari karena pengiriman sampel. Laboratorium IPB ataupun Lab lain yang punya kemampuan sama bisa membantu sehingga Jabodetabek sebagai epicentrum Covid-19 di Indonesia bisa lebih cepat ditangani”, pungkasnya. (ded)