BOGOR-RADAR BOGOR, Anggaran penanganan Covid-19 di Kota Bogor naik signifikan sebesar Rp334 miliar, dari sebelumnya yang diprediksi hanya Rp40 miliar.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menjelaskan, dalam rapat koordinasi dengan DPRD Kota Bogor, pemerintah memberikan gambaran situasi terakhir Gugus Tugas Covid-19 dalam penanganan permasalahan penyebaran corona di Kota Bogor. Dedie juga menyampaikan kebutuhan anggaran untuk penanganan corona.
Adapun rinciannya, anggaran itu diperuntukkan dalam tiga tahap penanganan Covid-19 di Kota Bogor. Pertama, untuk aksi preventif meliputi logistik Rp210 miliar dan pencegahan Rp21 miliar.
Kedua, untuk program percepatan penanganan Covid-19 dengan rician RW Siaga Corona dengan biaya Rp5,7 miliar, paket sembako untuk kebutuhan selama tiga bulan Rp38 miliar dan dapur umum Rp4 miliar.
Ketiga untuk program pasca bencana meliputi kompensasi retribusi Rp18 miliar dan modal usaha IKM dan mikro Rp16 miliar.
”Total, tadi sekitar Rp300 miliar sekian,” ujar Dedie kepada Radar Bogor, usai Rapat Koordinasi DPRD dengan Wakil Walikota dan Tim Gugus Tugas Covid19 Pemerintah Kota Bogor, Selasa (7/4).
Dalam rapat koordinasi tersebut, kata dia, juga mendengar masukan saran, pendapat dan kritik dari DPRD Kota Bogor terkait langkah-langkah yang sudah diambil khususnya dalam 20 hari terakhir.
”Kita mencoba menanggulangi covid-19 di Kota Bogor, kita juga menyampaikan rencana Kota Bogor untuk mengajukan surat kepada Menteri Kesehatan untuk rekomendasi dalam rangka mengajukan penetapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB),” ucapnya.
Langkah itu dilakukan Pemkot Bogor dalam merespon rencana ibu kota, yang akan memberlakukan PSBB mengingat Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah menyetujui pengajuan penanganan covid-19 Pemerintah DKI Jakarta untuk menekan penyebaran virus corona.
Dedie mengungkapkan, pihaknya juga menyampaikan keinginan Pemkot Bogor untuk memberlakukan kebijakan PSBB dalam menghadapi pandemi Covid-19. Dedie menyebut, pihaknya segera mengajukan surat permohonan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Mantan Direktur KPK itu menilai DPRD menyetujui usulan Pemkot, hanya saja meminta untuk menghitung dampak ekonominya.
”Mudah-mudahan dalam satu dua hari ini ada kejelasannya,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bogor, Denny Mulyadi sudah menyampaikan total kebutuhan untuk penanganan Covid-19, untuk penanganan kesehatan saja kebutuhannya Rp88 miliar.
”Kebutuhan itu disiapkan untuk empat bulan ke depan, dan untuk yang lainnya perlu koordinasi dengn OPD lain, karena menghitung dampak ekonominya,” ucapnya.
Anggaran itu sampai Mei. ”Tapi masih diverifikasi,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto menyampaikan, DPRD intinya satu suara dan sepakat bahwa Covid-19 adalah kondisi yang sangat darurat, sehingga diperlukan sebuah langkah yang serius di luar kegiatan yang biasa dilakukan.
Untuk itu, DPRD kota mendukung penuh langkah Pemkot Bogor dalam kebijakan penanganan corona, agar pandemik ini bisa cepat diselesaikan tak hanya cepat namun juga tepat.
Politisi PKS itu juga meminta pemkot transparan, karena masyarakat membutuhkan informasi sejelas-jelasnya tentang seluruh rangakaian.
”Langkah apa saja yang sudah dilakukan, kebijakannya serta apapun protokol penanganan Covid-19, yang sudah ditetapkan kepada masyarakat untuk bergerak bersama,” ucapnya.
Kemudian, DPRD Kota Bogor juga mengapresiasi yang sudah dilakukan Gugus Tugas Covid-19 tentang pengambilan kebijakan yang taktis dan relatif lebih baik, dibanding daerah lain. (ded/c)