Upaya Pemerintah Kota Bogor Perlu Dukungan Masyarakat

0
222
Rapid Test yang digelar Pemkot Bogor di kawasan GOR Padjajaran.
Rapid Test yang digelar Pemkot Bogor di kawasan GOR Padjajaran.

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota Bogor terus gencar berupaya mengatasi penyebaran Covid19 di wilayah Kota Bogor. Untuk itu Pemerintah Kota Bogor telah melakukan berbagai upaya.

Mulai dari melakukan sosialisasi pencegahan, seperti menghimbau warga soal physical distancing, kampanye di rumah saja, menerbitkan surat edaran tentang belajar di rumah dan melaksanakan rapid test.

Di samping tentunya mengkoordinir penanganan pasien yang terpapar. Lebih dari itu, juga terus diupayakan cara memutus mata rantai penyebaran virus dari orang yang sudah terpapar virus.

Untuk itu Pemerintah Kota Bogor juga telah menyelenggarakan tiga kali rapid test. Kegiatan ini berlangsung di halaman Gelanggang Olah Raga (GOR) Pajajaran Kota Bogor, Sabtu (28/3), Selasa (31/3) dan Sabtu (4/4).

Menurut Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim, rapid test di Kota Bogor diprioritaskan bagi ODP, PDP, dan orang yang berisiko. Tes dilakukan dengan menggunakan dua metode. Pertama metode laboratorium biasa yang dilakukan dengan melayani peserta di lokasi yang telah ditetapkan.

Metode kedua dilakukan sesuai arahan Gubernur Jawa Barat yaitu dengan drive thru dan berlangsung di GOR Pajajaran.

“Drive thru sudah dilakukan. Sedangkan laboratorium biasa dilakukan untuk petugas medis di RSUD dan di beberapa puskesmas, kami sedang lakukan rekapitulasi penghitungan dari rapid test yang kita sebar itu sudah kita peroleh semua hasil rapid test di Kota Bogor,” kata Dedie. Menurutnya metode drive thru dinilai yang paling aman.

Pelaksanaan tes cepat dilakukan para petugas dari Dinas Kesehatan Kota Bogor itu. Pesertanya adalah mereka yang termasuk di dalam daftar yang dibuat oleh Dinas Kesehatan, diantaranya yang tergolong sebagai ODP. Dengan metode drive thru, peserta bisa menggunakan mobil atau sepeda motor.

Untuk itu, di lokasi tes dibuat jalur untuk mobil dan jalur untuk sepeda motor. Baik jalur mobil dan jalur motor masuk ke lokasi tes melalui Jalan Ahmad Yani.

Sampai di lokasi tes, peserta tidak perlu turun dari kendaraan, tapi petugas pelaksana tes yang menghampiri ke kendaraan, mengukur suhu tubuh dengan thermo gun dan mengambil sampel darah. Peserta menunggu sekitar 15 menit untuk mengetahui hasilnya.

Bagi ODP yang positif, selanjutnya dilakukan tes swab untuk mengetahui hasilnya lebih lanjut. Berikutnya ditracking, untuk mengetahui yang bersangkutan sempat bertemu dengan siapa saja.

“Alhamdulillah semuanya berjalan dengan sangat lancar sesuai konsep yang ditawarkan Pak Gubernur, kata Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip.

Menurutnya, rapid test dengan metode drive thru ini membuat semua pihak merasa nyaman, baik tenaga medis maupun yang diperiksa. Juga hasilnya sekitar 20 menit dapat diketahui negatif atau positif.

Sementara itu Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menilai, rapid test untuk virus corona terbaru atau COVID-19 ini dapat membuka peta sebaran virus itu lebih jelas.

“Jadi intinya sih bahwa dengan melakukan rapid test ini kita harapkan pemetaan klaster penyebaran bisa lebih jelas lagi,” katanya. Untuk selanjutnya Pemerintah Kota Bogor bersiap membatasi mobilitas orang keluar-masuk wilayah Kota Bogor dengan konsep Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Sedangkan untuk melakukan pencegahan, Pemerintah Kota Bogor mensiagakan rukun warga (RW). Satuan tugas itu diharapkan Dedie dapat memantau pergerakan orang di wilayahnya.

“Tentu RW Siaga Corona ini adalah kekuatan masyarakat di wilayah untuk bisa menangkal arus mobilisasi atau keluar-masuk warga maupun pendatang yang masuk ke daerahnya,” katanya.

“Karena biar bagaimanapun juga, dengan kondisi sekarang, seseorang yang datang dari daerah lain, bisa dikategorikan sebagai orang dalam pemantauan (ODP),” lanjutnya.

Ia mengingatkan, virus corona berbeda dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan Chikungunya. Antara lain karena sebarannya pun cukup sulit dideteksi.

Untuk itu diharapkan masyarakat memberikan dukungan terhadap apa yang sudah dan sedang serta akan dilakukan pemerintah dalam upaya mengatasi wabah ini. Warga cukup mengikuti arahan yang sudah disampaikan pemerintah, sebab tanpa kemauan masyarakat mendukung setiap upaya pemerintah, situasi sekarang akan lambat berubah. Bahkan bisa jadi lebih buruk. Selain mencegah diri sendiri, masing-masing kita perlu berupaya ikut memutus mata rantai penyebaran virus ini.(Adv)