CIBINONG-RADAR BOGOR, Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tentu bakal berpengaruh terhadap beberapa perusahaan yang terpaksa menutup operasionalnya. Hingga kini, sekira 9.000 pekerja telah dirumahkan di Kabupaten Bogor.
Para pekerja itu terdampak sejak pandemi wabah Covid-19. Potensinya akan semakin bertambah dengan aturan PSBB yang diperketat. Pihak pemkab sendiri mengakui jumlah itu akan terus bergerak dengan kondisi saat ini.
“Kabupaten bogor mungkin ada sekira 9000 lebih ya (jumlah pekerja yang dirumahkan). Tetapi data itu bergerak terus ya, bahkan tiap hari berubah-ubah terus,” ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin, kemarin.
Kalaupun ada perusahaan yang tetap beroperasi, tentu saja harus mematuhi standar kesehatan yang berlaku. Ade menegaskan agar perusahaan yang mau buka harus mengadakan rapid test untuk keseluruhan.
Mulai dari manajemen, hingga karyawan atau buruh. Hal itu agar menjadi jaminan keamanan bagi pemerintah bahwa pabrik itu benar-benar dibuka ketika buruhnya juga aman.
“Situasi semakin berat, karena saya juga tahu tidak sedikit warga Kabupaten Bogor yang dirumahkan atau bahkan di-PHK karena perusahaan tempatnya bekerja terimbas Corona,” ungkap Ade.
Pemkab juga telah menyiapkan bantuan sosial untuk warga yang mengalami kesulitan itu. Bantuan sosial itu dibagikan kepada siapa saja yang membutuhkan.
Dengan bantuan itu, ia berharap tak ada warga Kabupaten Bogor yang mengalami kelaparan karena Corona.
“Bagi yang belum mendapat bantuan sosial segera lapor ke Ketua RT atau ketua RW atau bisa melapor langsung kepada saya,” garansinya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga mengungkapkan, pekerja yang telah di-PHK dan dirumahkan mencapai 46.000 orang.
Mereka bakal mendapatkan prioritas bantuan melalui kartu Prakerja dari pemerintah. Itu lantaran tidak bisa secara langsung mengganti pekerjaan mereka.
“Ini hanya survival selama proses dirumahkan. Intinya, pemerintah hadir bagi mereka yang berkesusahan. Caranya seperti apa? Tiap hari, tiap minggu, mungkin beda-beda. Tetapi, tetap percayakan ke pemerintah kita tidak diam. Sembako juga dikirimkan di zona PSBB dengan ojek online (ojol),” papar lelaki yanv akrab disapa Kang Emil ini. (mam/cr5/c)