CIBINONG-RADAR BOGOR, Hari ini Jumat (17/4/2020) merupakan hari ketiga pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bogor.
Pada hari pertama dan kedua, masih banyak warga yang tidak mematuhi pelaksanaan PSBB. Di hari ketiga ini Bupati Bogor Ade Yasin, berharap warganya menaati apa yang dilarang dalam penerapan PSBB.
“Bersemangatlah mematuhi PSBB. Ini adalah hari ketiga. Alhamdulillah banyak warga mulai disiplin, tapi tidak sedikit yang belum peduli,” kata Ade Yasin, Jumat (17/4/2020).
Menurutnya, penjagaan ketata dari aparat akan sedikit membuat risih pengguna jalan. Tapi, kata Ade, hal ini perlu dilakukan untuk menekan penyebaran Virus Corona (Covid-19).
“Mereka memeriksa semua kendaraan yang keluar atau masuk wilayah Kabupaten Bogor. Terima kasih untuk yang sudah disiplin. Kalau belum, semoga ke depan lebih disiplin,” katanya.
Dia mengungkapkan, telah melayangkan surat kepada Kementerian Perhubungan untuk menghentikan sementara operasional KRL relasi Bogor-Jakarta.
“Mudah-mudahan tanggal 18 April nanti operasional kereta api sudah berhenti beroperasi untuk sementara. Saya terus mencari bagaimana cara mengatakan kepada warga agar tinggal di rumah, diam di rumah jika tidak ada keperluan penting,” tegasnya.
“Semua itu dilakukan karena penularan di Kabupaten Bogor terus terjadi. Kecamatan yang masuk zona merah covid-19 terus bertambah. Pada Selasa, masih 13 kecamatan yang ditetapkan sebagai zona merah. Pada Rabu bertambah menjadi 14 kecamatan,” katanya.
Dia menjelaskan, DKI Jakarta sebagai episentrum Covid-19 di Indonesia sudah melaksanakan PSBB sejak tujuh hari lalu. Tetapi penularan terus terjadi. Jumlah orang tertular baru masih tinggi.
“Kamis kemarin jumlah orang tertular baru di Jakarta mencapai 196 orang, jauh lebih banyak dibanding jumlah tertular baru sehari sebelumnya sebanyak 139 orang,” katanya.
“Ini berarti Corona ini masih sangat berbahaya. Ini pula salah satu yang membuat saya tak bosan mengingatkan warga agar tinggal di rumah, diam di rumah, dan kalau keluar rumah patuhi protokol kesehatan,” tegasnya.
Pasalnya, Kabupaten Bogor sangat berdekatan dengan Jakarta. Warga Kabupaten Bogor yang tertular Corona dan dirawat di rumah sakit banyak yang tertular karena berinteraksi ke Jakarta.
“Karena itu pula, saya mengimbau warga Kabupaten Bogor agar meningkatkan kehati-hatian dengan cara berdisiplin mematuhi PSBB, melaksanakan protokol kesehatan,” kata Ade.
“PSBB bukan suatu hal yang buruk, PSBB bukan suatu negatif, PSBB bukan untuk mengekang. PSBB adalah untuk menjaga kita semua agar tidak tertular corona. Terimalah PSBB sebagai suatu yang baik untuk kita dan karena itu bersemangatlah menjalankannya,” tegasnya.(cek/pojokbogor)