Hari Keenam PSBB, Aktivitas Stasiun Bogor Menurun 85 Persen

0
160
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim dan Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Edi Nursalam saat meninjau Stasiun Bogor, Senin (20/4/2020) pagi.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim dan Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Edi Nursalam saat meninjau Stasiun Bogor, Senin (20/4/2020) pagi.

BOGOR-RADAR BOGOR, Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bogor hari keenam Senin (20/4/2020) mulai menunjukan perubahan pada kondisi dan situasi Stasiun Bogor.

Pantau Aktivitas Stasiun Bogor Hari Keenam PSBB, Dedie : Situasi Lebih Landai

Saat ditinjau oleh Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim dan Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Edi Nursalam, pada pukul 06.00 WIB, tidak nampak antrean penumpang seperti yang terjadi pada pekan sebelumnya.

Edi mengatakan, dari pantauannya sudah 14 kereta yang diberangkatkan dari pukul 05.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB, tampak tak banyak penumpang jika dibandingkan pada PSBB di hari pertama.

“Kalau kita lihat dari rata-rata harian turunya sampai 85 persen, biasanya sampai jam 6 itu sudah 10 ribu penumpang, sekarang hanya 1.700-an, sudah jauh sekali menurunya,” ucap Edi, Senin (20/4/2020).

Dirinya berharap, penerapan PSBB ini bisa berhasil karena memang targetnya mengurangi pergerakan orang semaksimal mungkin agar bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Sementara itu, dalam mengantisipasi penumpukan jumlah penumpang di Stasiun Bogor, BPTJ telah mempersiapkan sekitar 15 bus sebagai opsi moda transportasi lainnya.

“BPTJ sudah rapat dua kali dengan instansi terkait, kemudian malam hari kita dengan Menko Maritim, kita standby-kan bus 15 unit untuk antisipasi jika ada ledakan penumpang tapi ternyata tidak. Bus tidak jadi digerakan tapi kita sudah siap,” tukasnya. (cr3)