Sediakan 75 Peti Jenazah Pasien Covid-19, Disebar ke RS di Kota Bogor

0
110
Peti-Jenazah
Peti jenazah untuk pasien Covid-19 yang dipesan BPBD Kota Bogor.
Peti-Jenazah
Peti jenazah untuk pasien Covid-19 yang dipesan BPBD Kota Bogor.

BOGOR – RADAR BOGOR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor melakukan pemesanan 75 peti bakal jenazah Covid-19.

Hanya saja, dari total peti yang dipesan dari pihak ketiga tersebut, tinggal tersisa 15 peti. Sementara sisanya, sudah dilakukan pendistribusian kepada rumah sakit dan puskesmas yang ada di Kota Bogor.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Bogor, Priyatna Syamsah menjelaskan, sejak awal memang BPBD sengaja memesan peti jenazah kepada penyedia dari pihak ketiga. Di mana untuk satu peti jenazah, BPBD Kota Bogor menyediakan anggaran sebesar Rp2 juta.

“Untuk pembuatannya kita tidak tahu di mana. Namun memang harganya bervariasi. Akan tetapi peti ini sudah siap pakai,” kata Priyatna pada Radar Bogor saat dikonfirmasi, Senin (21/4/2020).

Sisa peti sendiri saat ini ada di Kantor BPBD Kota Bogor. Peruntukan peti tersebut, selain untuk jenazah yang terkonfirmasi positif Covid-19, juga untuk jenazah yang statusnya masih Pasien Dalam Perawatan (PDP).

Sementara, tidak ada persyaratan khusus bagi rumah sakit ataupun puskesmas untuk mengajukan permintaan peti jenazah tersebut.

“Persyaratan dan pengajuannya itu usulan biasa dari RS dan puskesmas, kaitannya untuk penanganan jenazah yang teridentifikasi Covid-19, baik jenazah PDP maupun positif,” tegasnya.

Sejauh ini, kata Priyatna, distribusi peti jenazah tersebut dilakukan secara merata. Terutama distribusi kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

“Intinya campur berdasarkan permintaan, kalau dibagi lima ke 15 rumah sakit dari 75 itu. Sisa 15 peti, ya kita tidak ingin bertambah, keinginan kita cukup tidak bertambah tidak ada korban lagi,” tukasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim memastikan bahwa tidak ada isu yang menyatakan bahwa saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kekurangan peti jenazah.

“Peti jenazah di pasaran masih ada, kantung jenazah juga masih ada. Justru yang harus diperhatikan itu APD (Alat Pelindung Diri),” tegas Dedie. (dka/c)