BOGOR-RADAR BOGOR, Sebanyak 800 tenaga kesehatan RSUD Kota Bogor diperiksa melalui Rapid Test.
Alhasil, terdapat 51 tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, dan tenaga penunjang lainnya yang bertugas di luar pelayanan Covid-19 dinyatakan hasilnya reaktif.
“Jadi masih belum bisa dikatakan positif Covid-19, namun kita lakukan karantina,” ujar Direktur Utama RSUD Kota Bogor dr Ilham Chaidir.
Ilham menuturkan, untuk memastikan status ke-51 tenaga medisnya, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan lanjutan yakni pengambilan swab berupa Polymerase Chain Reaction (PCR) test.
“Insya Allah hari Jumat (24/4/2020) sudah ada hasilnya, semoga semua negatif PCR-nya,” harapnya.
Sembari menunggu hasil Lab Swan, mereka yang baru menjalani PCR beberapa hari lalu langsung diantisipasi berupa lockdown atau dikarantina sementara di Hotel Salak, yang kini dijadikan tempat penginapan bagi tim medis Kota Bogor.
“Rapid test masih kontroversial. Banyak false negatif, atau false positif. Makanya WHO merujuk bahwa kesembuhan dan diagnose pakai swab,” imbuhnya.
Selain itu, berdasarkan dari analisa tim, jika hasil swab nantinya positif, maka analisa paparannya bisa terjadi di saat melayani pasien-pasien orang tanpa gejala (OTG) yang menjalani rawat jalan, kamar operasi, atau dari luar ketika pulang.
“Karena pasti di Kota Bogor sudah red zone, jadi banyak orang dalam pemantauan atau ODP dan OTG. Makanya kenapa PSBB sangat penting dilakukan dan dipatuhi,” katanya. (cr3)