BOBOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menutup akses pelayanan pasien non Covid-19 di RSUD Kota Bogor. Hal tersebut dilakukan sebagai tindakan preventif lantaran hasil Rapid Test tenaga medis dan penunjang dinyatakan reaktif.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim membenarkan, pihaknya telah berencana menutup akses pelayanan pasien umum atau non Covid-19 di RSUD Kota Bogor.
“Kita sedang berkoordinasi dengan Dinkes Kota Bogor dan RSUD Kota Bogor yang rencananya hanya menangani Covid-19,” ucap Dedie kepada wartawan, Rabu (22/4/2020).
Ia mengatakan, langkah tersebut dilakukan sebagai tindakan preventif untuk mengurangi risiko tertular Covid-19 bagi pasien yang menjalani perawatan biasa atau rawat jalan di RSUD Kota Bogor.
Sebab, jika masih menerima pasien non Covid-19, maka akan memunculkan bahaya tingginya risiko tertular virus corona bagi pasien lain. “Situasinya tidak memungkinkan lagi, karena sangat berisiko untuk pasien rawat jalan,” imbuhnya.
Sebelumnya, sebanyak 51 tenaga medis dari total 800 orang yang bertugas di RSUD Kota Bogor dinyatakan reaktif melalui serangkaian rapid test yang telah berlangsung selama sepekan kepada seluruh tenaga medis dan penunjang di RSUD Kota Bogor.(CR3)