BOGOR-RADAR BOGOR, Dalam menyusun perencanaan 2021, kata Wali Kota Bima Arya saat memimpin rapat melalui video conference, yang pertama harus dilihat terlebih dahulu
mana target prioritas yang terdampak karena adanya realokasi untuk Covid19.
Poin kedua, baru dilihat seberapa ruang yang dimiliki untuk menutup kebutuhan bagi anggaran tahun 2021.
Poin ketiga baru kemudian dirumuskan atau dilakukan formulasi untuk kegiatankegiatan di 2021, yang masih terkait penanganan dari dampak Covid19.
Baru setelah itu, ruang yang tersisa bisa digunakan dalam konteks perencanaan normal dari RPJMD. Bima menyatakan, untuk 2021 juga akan dialokasikan anggaran untuk pemulihan atau recovery dari dampak Covid-19.
“Tentu kita berharap Covid-19 ini akan berakhir tahun ini, tidak memanjang sampai tahun depan. Dengan asumsi
bahwa Covid ini selesai tahun ini, tahun depan adalah momentum untuk recovery dan pemulihan,” sahutnya.
Karena itu menurut Bima, ada dua konteks anggaran untuk 2021 yang akandialokasikan sesuai konteks kelanjutan pemulihan Covid-19. Yang pertama adalah mengangkat kembali segmen
yang terpuruk atau segmen
yang terdampak.
Artinya normalisasi dari nol. Masih kata Bima, ruang untuk inovasi kegiatan-kegiatan agar terjadi akselerasi dalam
pemulihan.
”2020 ini kita mengalami pukulan telak dan besar sekali terkait dengan PR di Kota Bogor. Saya meminta kepada semuanya terutama Bapenda dan Bappeda untuk berpikir kreatif dan inovatif
mencari ruang-ruang inovasi untuk menggenjot dan menambah PAD sekarang dan tahun depan,” imbuhnya.Dalam upaya menggenjot PAD
tahun depan,
Bima mencontohkan sektor wisata, MICE yang bisa dipacu. Untuk itu, dirinya ingin agar program-program strategis yang direncanakan tahun ini tetap
“Itu juga penting. Kenapa? karena ini akan membantu kita recovery lebih cepat tahun depan. Apabila kawasan ini tahun ini jadi dibangun, tahun
depan recovery di bidang wisata akan lebih cepat. Tetapi kalau tahun ini ditunda, kita harus menunggu lebih lama lagi. Tahun depan kita akan canangkan ada kebangkitan, ada lonjakan yang
harus lebih progresif dan terakselerasi dalam konteks PAD yang bersumber dari wisata Kota Bogor,” ujarnya.
“Karena itu saya mengajak kepada Ketua Dewan serta teman-teman dewan yang terhormat, mudah-mudahan Insya Allah kita bisa satu frekuensi dalam konteks ini.
Satu frekuensi menganggap bahwa ini kejadian yang sangat luar biasa, kita harus melakukan kajian ulang terhadap langkah
kita ke depan, target target kita dan lain-lain,” pungkasnya. (dka/c)