DRAMAGA-RADAR BOGOR, Namanya Iyos. Usianya 59 tahun. Keluarga kurang beruntung asal Kampung Cibeureum Jiung, Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, ini terpaksa harus menumpak ke rumah tetangganya.
Sejak semalam ia terpaksa tidur menumpang bersama kedua anaknya. Itu setelag gubuk reyod miliknya tak mampu berdiri. Rumah tak layak huni yang selama ini menaungi tak kuat lagi menahan keroposnya.
Penghujung bulan April 2020, ditengah wabah virus corona atau Covid-19 menjadi akhir baginya tinggal di gubuk yang didiami bersama keluarganya selama 40 tahun itu. Bukan tak mau memiki rumah layak huni, namun hidup dalam golongan masyarakat kurang mampu, mebuat dirinya tak bisa berbuat banyak.
Sedangkan untuk bantuan dari pemerintah Kabupaten Bogor tak kunjung tiba. Padahal, sudah berkali-kali lembaga pemerintah mengajukan gubuknya untuk renovasi rumah yang hanya berbahan kayu dan bambu itu.
Namun hingga robohnya belum ada bantuan untuk renovasi rumahnya. Saat inu, mak Iyos yang hanya sebagai ibu rumah tangga hanya bisa pasrah. Apalagi kini sang suami Mad Ahyar (65) tak lagi bisa mencari nafkah.
Sudah tiga tahun ia tidak bisa mencari nafkah karena sakit gula. Sementara itu Camat Dramaga Ivan mengaku pihaknya baru akan mengecek ke pemerintah desa. “Baru kmaren sore robohnya. Saya kroscek dulu ke Pemerintah Desa,” tukasnya.(all)