CIBINONG – RADAR BOGOR, Tak hanya pandemi Covid-19 yang membuat warga stress. Kini, bantuan sosial (bansos) dari pemerintah menjadi masalah baru. Terlebih, masih banyak yang belum mendapatkannya. Sebut saja, Kelurahan Pabuaran yang berada di area Kecamatan Cibinong.
Hampir semua RT belum mendapatkan bantuan yang dijanjikan Pemkab Bogor. Ketua RT 07, Dinar menegaskan, belum ada bansos yang tiba di lingkungannya. Warganya sudah resah bukan kepalang. “Di RT saya, Bansos belum juga datang. Semakin tak menentu kondisinya,” ucapnya.
Kegelisahan itu juga menjalar hingga tingkat kelurahan. Di Kelurahan Harapan Jaya, para RT dan RW berupaya tetap berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Itu agar keresahan warga tak bermuara pada emosi yang membabi buta, seperti yang terjadi di Kelurahan Sukahati.
Sekretaris Kelurahan Harapan Jaya, Sutiana Herawan mengaku, masyarakat sangat membutuhkan bantuan untuk memenuhi hidupnya. Banyak warga yang terdampak pandemi wabah Covid-19. Sementara, baru sebagian saja yang mendapatkan bantuan. Itu pun bantuan dari gubernur Jawa Barat (Jabar) sebanyak 244 paket.
“Mungkin yang saat ini sangat urgent adalah bansos. Jumlah itu sangat minim (untuk warga-warga yang terdampak Covid-19). Kami waswas ada gerakan demo dari warga yang merasa tidak mendapatkan bansos padahal nama mereka sudah masuk ke data di RT-nya masing-masing,” aku Sutiana kepada Radar Bogor, kemarin.
Ia menyebutkan, sebanyak 3.928 KK tercatat sebagai penerima bansos. Jumlah itu tentu tidak bisa dipenuhi dalam waktu yang sangat singkat. Sementara, pandemi diprediksi masih akan berlarut-larut.
Untuk itu, pihaknya berupaya agar masyarakat tidak resah. Pihak kelurahan tetap melakukan koordinasi dengan para RT maupun RW dalam wadah paguyuban. Langkahnya, dengan mengaktifkan pertemuan-pertemuan daring paguyuban itu. Lantaran, mereka juga tak bisa bertemu menggelar rapat karena harus mengikuti aturan PSBB.
Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin memang telah mengirimkan bansos berupa beras 30 kilogram ke rumah masing-masing warga yang terdampak Covid-19. Hanya saja, proses penyaluran dilakukan bertahap. Mereka sempat memulai penyaluran perdana dengan merambah wilayah di Kecamatan Leuwiliang.
“Kita kirim ke sebelas desa di Kecamatab Leuwiliang, karena bertahap dan akan dilakukan secara terus menerus. Kita gandeng TNI dan Polri yang akan membagikannya. Mekanismenya, TNI dan Polri menjemput beras di Gudang Bulog Dramaga, lalu diantar ke desa masing-masing,” ungkap perempuan yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor ini. (mam/c)