BOGOR–RADAR BOGOR, Sejak Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor membuka layanan pengaduan bagi masyarakat, yang merasakan ketidakadilan dalam hal bantuan terdampak corona (Covid- 19) di Kota Bogor, Balai Kota Bogor kerap diserbu warga yang mengadu terkait jaring pengaman sosial itu.
Kadiskominfo Kota Bogor, Rahmat Hidayat mengaku, hingga saat ini warga yang mengadu masih tinggi dan mayoritas yang datang merupakan ibu rumah tangga dan janda.
Menurutnya, warga yang mengadu nantinya dicatat dan ditampung sebagai data. Hingga Selasa (5/5/2020), jumlah aduan yang masuk ke posko pengaduan di Balai Kota Bogor setiap hari meningkat.
Dengan rincian, hari pertama 107 aduan, hari kedua 346 aduan, hari ketiga 1.619 aduan dan hari keempat 1.401 aduan.
Jika dirinci, kata dia, warga Kecamatan Tanah Sareal yang paling banyak mengadu ke Balai Kota Bogor dengan total 352 aduan.
Sedangkan untuk Kecamatan Bogor Tengah terdapat 300 aduan, Kecamatan Bogor Barat ada 255 aduan, Kecamatan Bogor Utara ada 254 aduan, Kecamatan Bogor Timur terdapat 179 aduan, dan Kecamatan Bogor Selatan terdapat 45 aduan.
“Masyarakat dari luar Kota Bogor juga ada yang mengadu ke kami, totalnya ada 16 aduan yang kami terima,” bebernya.
Namun, berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan dinsos, menurut Rahmat, 80 persen warga yang mengadu sudah terdata sebagai penerima bantuan. Baik itu dari Pemkot Bogor maupun Provinsi Jawa Barat, hanya saja memang bantuan yang disalurkan bertahap kepada penerima manfaat.
“Kami sarankan sebaiknya warga mengecek di aplikasi Salur sebelum datang ke Balai Kota Bogor karena kan sayang biaya transportasinya,” ujarnya.
Untuk posko pengaduan di Balai Kota Bogor, buka setiap hari, mulai dari pukul 09.00 WIB sampai 15.00 WIB. Dalam waktu dekat juga Pemkot Bogor akan meluncurkan aduan via aplikasi secara online.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya membuka layanan pengaduan bagi masyarakat yang merasakan ketidakadilan dalam hal bantuan terdampak corona di Kota Bogor.
Bima Arya Sugiarto juga memerintahkan kepada Diskominfostani Kota Bogor berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Bogor untuk real time-nya.
“Jadi nanti kita tampilkan ke publik dan ada saluran pengaduan khusus. Mudahmudahan besok bisa diumumkan,” tukasnya.(ded/c)