CIBINONG–RADAR BOGOR, Meski sudah dilakukan pembatasaan sosial bersekala besar (PSBB), namun jumlah penderita yang positif Covid-19 di Kabupaten Bogor, terus bertambah. Berbagai upaya pun dilakukan Pemerintah kabupaten (pemkab) Bogor, untuk meminimalisasi.
Bahkan, kini mulai menjalankan rekrutmen tenaga kesehatan untuk RS Wisma Diklat Kemendagri di Kecamatan Kemang. Butuh total 100 relawan untuk mengisi berbagai pekerjaan di gedung isolasi tersebut.
Para relawan tersebut, dibutuhkan untuk mengisi berbagai kebutuhan operasional gedung isolasi tersebut. Mulai dari tenaga dokter umum, perawat, hingga tenaga penunjang lainnya seperti tenaga kebersihan dan keamanan. Khusus untuk dokter umum, pemkab menyiapkan kuota sebanyak 12 orang. Ditambah dengan 24 perawat yang akan membantu penanganan Covid-19 di Wisma Diklat Kemendagri tersebut.
Sekretaris Kabupaten Bogor, Burhanudin menerangkan, para relawan itu akan ditempatkan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Pendaftaran secara online telah dibuka sejak 5 Mei lalu. Hanya ada waktu tiga hari untuk mengisi form sesuai dengan syarat yang diajukan oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor.
Tak tanggung-tanggung, pemkab menyediakan insentif untuk masa kontrak selama dua bulan itu. Jumlah itu sepertinya dianggarkan dari realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor. RS Darurat mendapatkan alokasi sekira Rp17 miliar.
“Masa kontrak Relawan Covid-19 selama dua bulan namun masih bisa diperpanjang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain insentif yang sudah ditentukan, relawan juga akan diberikan upah, yang besarannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan,” paparnya melalui surat edaran yang ditandatanganinya.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sopiah menambahkan, proses rekrutmen itu akan melibatkan beberapa instansi dinas. Kepanitiaan telah dibentuk dan akan menyeleksi secara ketat pelamar yang masuk. “Ketika pelamar melebihi kuota, maka sudah disiapkan parameter perankingan yang akan dituangkan dalam bentuk keputusan bupati,” imbuhnya.
Bupati Bogor, Ade Yasin mengakui, proses realisasi RS Darurat untuk menampung pasien-pasien Covid-19 dari Kabupaten Bogor itu memang sedang berjalan. Pembangunan infrastruktur pendukung seperti penyekatan ruangan juga sudah dilakukan timnya. Hal itu jadi langkah awal sebelum para relawan menempatinya untuk bertugas.
“Karena ternyata persyaratannya luar biasa ya untuk kesehatan. (Pembangunan dan persyaratannya) lagi disiapkan. Kita sudah ada pembangunan yang sedang terealisasi, kan sudah dibangun, sudah disekat-sekat,” papar Ade, yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor ini.(mam/c)