Warga Leuwisadeng Masih Dihantui Longsor Susulan

0
34
Longsor dan banjir bandang di Desa Wangun Jaya, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor
Longsor dan banjir bandang di Desa Wangun Jaya, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Korban longsor dan banjir bandang di Desa Wangun Jaya, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor tak bisa tidur tenang. Mereka terpaksa mengungsi di rumah kerabat atau tetangga.

Yusuf salah satunya. Dia masih tak menyangka, rumahnya rata dengan tanah akibat longsor dan banjir Rabu (13/5) dini hari lalu. Deritanya belum usai. Rasa was-was dan trauma masih menyelimuti. “Kalau hujan kami masih was-was,” ujarnya ketika ditemui Radar Bogor, kemarin.

Saat ini ia berada di pengungsian bersama waga terdampak lainya. Mereka ditempatkan di gedung Majelis Taklim yang berdekatan dengan posko bencana. Dia mengaku saat ini bantuan yang masuk baru sebatas sembako.

Ia berharap agar Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Bogor memberikan bantuan tempat tinggal sementara. “Ini kan mau lebaran. Tapi ini ujian. Saya harap ada tempat tinggal bagi kami warga terdampak,” tuturnya.

Seperti diketahui, akibat longsor di Desa Wangun Jaya, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, sebanyak 14 unit rumah rusak berat. Ada 69 kepala keluarga (KK) atau 242 jiwa yang terpaksa mengungsi di rumah kerabat dan tempat pengungsian sementara.

Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Adam Hamdani mengatakan, bantuan untuk pengungsi telah tiba, Kamis (14/5). Jumlahnya masih memadai untuk kebutuhan para pengungsi.

Hanya saja, sebagian besar pengungsi terpaksa berdesak-desakan di rumah keluarga atau saudaranya. Lantaran belum ada posko atau tenda darurat untuk para pengungsi. “Tidak ada penambahan korban jiwa. Kalau yang terdampak, sekitar 14 rumah yang rusak berat dan hancur,” ujarnya.

Ia pun mencemaskan kemungkinan munculnya longsor susulan jika masih diguyur hujan terus-menerus. Untuk itu, BPBD menggandeng Badan Geologi agar bisa menilai ancaman longsor di wilayah tersebut, “Kemungkinan bila hujan deras dengan intensitas lama, bisa ada susulan longsor,” ucap dia.

Untuk sementara, Pemkab Bogor masih menyalurkan bantuan berupa pangan atau bahan makanan, obat, dan pakaian. Soal tempat tinggal, pemerintah masih memutar otak untuk penganggarannya.

“Kita belum bahas ini (bantuan rumah sementara) karena harus bersama Bappeda dan BPBD,” ungkap Bupati Bogor Ade Yasin usai mengikuti LKPJ di gedung DPRD Kabupaten Bogor, kemarin (14/5).

Ade mengakui, beberapa wilayah di Desa Wangun Jaya sangat rawan longsor. Karena itu, beberapa penduduk yang tinggal di sekitar wilayah longsor sudah diminta untuk meninggalkan tempat tinggalnya untuk sementara.

Mereka harus dievakuasi sebagai antisipasi terhadap longsor susulan. “Jadi jaga-jaga agar tidak terjadi kejadian berulang. Lebih baik meninggalkan rumah sementara waktu sampai kondisi baik lagi,” pungkasnya.

Di bagian lain, bantuan bagi warga terdampak bencana longsor dan banjir bandang di Desa Wangun Jaya, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor mulai berdatangan. Sehari pasca bencana, bantuan datang dari Kerukunan keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Bogor, juga Kerukunan masyarakat Bulukumba (KMB).

Anggota KKSS Kabupaten Bogor, Kanda Iqbal menuturkan, bantuan dikirimkan sejak pagi pukul 09.30 WIB. “Tadi berangkat tiga mobil pukul 07.00 WIB. Tiba di lokasi, langsung melihat kondisi terkini. Lalu dilanjutkan ke posko bencana untuk menyerahkan bantuan,” katanya.

Adapun bantuan yang disalurkan yakni berupa sembako. Mulai dari mie instan, telur, beras. Selain itu, bantuan masker juga diberikan kepada warga terdampak. Hal itu dilakukan untuk pencegahan penularan Covid-19 di Lokasi bencana. “Ada 2.000 masker kita berikan juga,” tukasnya. (all/mam/c)