Banyak Warga Terdampak Covid1-19 di Desa Pasirangin Tak Dapat Banpres

0
35
Pembagian Banpres di Desa Pasirangin, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Pembagian Banpres di Desa Pasirangin, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

CILEUNGSI-RADAR BOGOR, Dampak dari wabah virus corona atau Covid-19 yang menyasar perekonomian masyarakat membuat pemerintah memutar otak agar kesulitan yang tengah dirasakan warganya dapat teratasi.

Pemerintah dituntut untuk bisa memberikan solusi terbaik atas kesulitan yang sedang melanda banyak masyarakat. Menyikapi hal ini pemerintah pusat maupun daerah menggelontorkan bantuan bagi warga sulit ekonomi saat pandemi Covid-19 ini.

Meski begitu bantuan berupa sembako kerap mendapat keluhan dari warga. Di timur Kabupaten Bogor misalnya. Pembagian bantuan presiden (Banpres) telah diberikan kepada warga yang dirasa terdampak.

Dalam pembagian Banpres ini pemerintah pusat telah menetapkan jumlah penerima di tiap wilayah. Seperti di Desa Pasirangin, Kecamatan Cileungsi, Banpres yang ada belum dapat memenuhi seluruh warga yang terdampak.

“Banyak warga yang tidak kebagian bantuan ini,” kata Kepala Desa Pasirangin, Ismail Haji Sobari kepada Radar Bogor, Minggu (17/5).

Dia menjelaskan, dari 85 RT ada 36 Kepala Keluarga (KK) mendapatkan Banpres. Sementara rata-rata jumlah KK per RT 150 sampai 300 KK. Sedangkan, hampir seluruhnya perekonomian warga terdampak sejak wabah Covid-19 mulai menyebar dua bulan terakhir ini.

“Ya kalau yang gak dapet banyak sekali. Berbicara soal terdampak ya semua warga juga terdampak di sini. Sedangkan kami membagikan sesuai kuota yang telah ditentukan pemerintah pusat,” jelas dia.

Pada kenyataannya, dia menyebut, jika digabungkan secara merinci terdata warga yang mendapat bantuan sekitar 70-75 per RT. Keseluruhan di Desa Pasirangin, sambung dia, ada 13 RW dan 85 RT.

Bukan cuma Banpres, dia mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor pun baru saja (16/5) memberikan bantuan serupa bagi warganya. Sayang, kata dia, bantuan tersebut terbagi untum 30 KK per RT.

“Baru saja turun (diterima) sudah mulai kami alokasikan kepada warga yang membutuhkan. Pembagian dari mulai Sabtu (16/5) kemarin. Hari ini (17/5) pun pembagian masih berlanjut,” ungkap dia.

Dari 30 KK penerima bantuan Pemkab, dia menguraikan, per KK mendapat 30 kilogram beras. Total keseluruhan Pemkab Bogor menggelontorkan 86.070 kilogram beras di Desa Pasirangin.

“Untuk ini kuotanya ada 2869 KK. Kami langsung bagikan melalui posko covid – 19 tingkat RW kemudian team relawan menyalurkan ke penerima manfaat dengan didampingi RT RW,” urai dia.

Meski pun terdapat banyak kekurangan lantaran banyak warga terdampak tak mendapat bantuan, dia meminta, warga dapat memahami kondisi bantuan tersebut.

Dia meminta masyarakat dapat memaklumi keterbatasan pemerintah dalam menyikapi persoalan ekonomi di sejumlah wilayah. Pasalnya, di tengah kondisi seperti saat ini kemungkinan kecil pemerintah bisa mengakomodir seluruh warga di belahan Bumi Tegar Beriman.

“Ya minimal yang betul-betul membutuhkan bantuan sudah bisa dibantu dengan bantuan ini. Kami harapkan masyarakat dapat mengerti kondisinya. Pemerintah Desa Pasirangin juga berterimakasih kepada Pemkab Bogor maupun pusat telah memberikan bantuan,” tandas dia.

Sementara, Menteri Koordinasi bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK, Muhadjir Effendy pun membenarkan bahwa pembagian bantuan di seluruh Indonesia banyak mengalami kesalahan.

Persoalan tersebut, kata dia, bahwa pembagian bantuan kepada 54 juta keluarga miskin di Indonesia belum seluruhnya tepat sasaran. Sehingga, dia menyarankan, masyarakat untum segera melaporkan kepada yang berwajib ketika menemukan kejanggalan maupun kecurangan dalam penyaluran bantuan tersebut.

“Pasti dari 54 juta KK itu pasti adalah satu dua keluarga yang tak tepat sasaran itu mohon dimaklumi. Tapi justru saya ingin ada kerja sama dengan media agar segera dilaporkan. Itu adalah umpan balik, itu menjadi dasar bagi kita untuk koreksi,” tandasnya. (reg)