BOGOR-RADAR BOGOR, Seusai lebaran nanti, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mulai memaksimalkan lagi pengerjaan infrastruktur. Meski tak seluruhnya dikerjakan, namun ada beberapa yang masih jadi prioritas.
Salah satunya adalah normalisasi saluran air. Hal itu menjadi penting mengingat musim penghujan belum berakhir.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menjelaskan, pengerjaan normalisasi saluran air seharusnya memang sudah dilakukan sejak beberapa pekan lalu. Namun akhirnya harus tertunda pengerjaannya karena di okupansi ke penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL).
“Setelah lebaran akan dilanjutkan dan dimulai kembali. Pekerjaan ini merupakan kegiatan dari pos pemeliharaan rutin Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat),” jelas Dedie kepada radarbogor.id, Senin (25/5/2020).
Dedie menegaskan, normalisasi saluran air tak hanya dilakukan di pusat kota saja. Tapi juga yang ada di wilayah. Dedie mengungkapkan, pekerjaan normalisasi saluran air yang sudah dikerjakan ada di area Bubulak dan Kayu Manis.
Sementara, Dedie mengatakan, bahwa saluran air paling parah ada pada saluran Cibalok dan anak sungai serta saluran air disekelilingnya. Dimana saluran yang mengaliri air dari Sungai Cibalok. “Untuk Sungai Cibalok sendiri berada dibawah pengendalian PSDA Propinsi Jawa Barat dan kita berkoordinasi dengan mereka untuk teknisnya,” katanya.
Saluran Cibalok sendiri, kata Dedie, belum lagi dilakukan normalisasi. Bahkam Dedie mengira saluran tersebut terakhir dinormalisask sejak Wali Kota Bogor era Ahmad Syam. Padahal, saluran Cibalok sudah terdaftar sebagai salah satu cagar budaya yang telah terverifikasi.
“Kita koordinasikan dengan PSDA Jabar utk langkah lanjutannya. Namun secara keseluruhan, normalisasi saluran – saluran air di Kota Bogor dikerjakan menggunakan anggaran rutin. Dimana normalisasi saluran air, menjadi bagian tugas sehari – hari,” pungkasnya. (dka)
