Dewan Minta Pemkab Bogor Libatkan Pedagang Siapkan Beras Bansos

0
32
Beras bantuan dari Bupati Bogor yang diterima warga berkutu.
Beras bantuan dari Bupati Bogor yang diterima warga berkutu.

GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Kualitas Buruk pada beras bantuan Pemkab Bogor terus menjadi sorotan sejumlah pihak. Meski sudah berbagai upaya pengawasan pembagian bansos berupa beras tak jarang kedapatan berkualitas buruk.

Anggota FPKS DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni mengatakan, pengadaan beras Bansos ini menjadi perhatian banyak pihak lantaran kualitasnya dinilai kurang baik.

Menurut dia, untuk menyikapi kejadian ini patut dilakukannya perhitungan selisih bagi beras dengan kualitas tidak sesuai yang terlanjur diberikan. Sehingga akumulasi selisih harga ini nantinya dapat digunakan untuk penambahan biayanya bansos berikutnya.

“Di sisi lainnya Pemda dapat membuka kesempatan masyarakat yang juga penjual beras untuk ikut serta menyiapkan beras bansos. Dengan begitu Bulog bukan menjadi satu-satunya pihak yang ditunjuk,” kata dia kepada Radar Bogor, Kamis (4/6).

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Disdagin Kabupaten Bogor, Nuradi menjelaskan, mengenai kualitas buruk beras itu berasal dari Bulog. Pihaknya pun telah memberikan teguran kepada Bulog agar menyediakan beras dengan kualitas medium sesuai kesepakatan kontrak kerjasama.

“Sudah kami berikan teguran kepada Bulog. Karena mengenai kualitas itu bersumber dari Bulog. Kami minta disediakan beras dengan kualitas medium sesuai kesepakatan kontrak kerjasama,” kata dia, kemarin.

Dia mengungkapkan, sejauh ini Pemkab Bogor baru menyalurkan bantuan berupa beras sebanyak 30 kilogram untuk masyarakat terdampak perekonomiannya di masa pandemi covid – 19 ini.

Pada tahap awal ini, kata dia, Pemkab Bogor menyalurkan ke masyarakat di 28 kecamatan. Sementara itu, sambung dia, 12 kecamatan saat ini masih dalam tahap pendistribusian pertama.

“Saat ini sedang berlangsung untuk distribusi beras tahap pertama ke 12 kecamatan yaitu, Megamendung, Parung, Ciawi, Parungpanjang, Sukajaya, Tenjolaya, Cigudeg, Tamansari, Ciomas, Pamijahan, Nanggung dan Cibinong,” jelasnya.

Seperti diketahui, Pemkab Bogor menyalurkan bansos untuk 200 ribu Kepala Keluarga (KK) yang telah terdata terdampak covid – 19. Penyaluran tersebut dilakukan secara berkala selama kurang lebih tiga bulan.

Sepertinya Pemkab Bogor tak mau main-main dalam penyaluran bansos berupa beras tersebut. TNI dan Polri dilibatkan dalam penyaluran bansos yang diperkirakan berlangsung hingga Juni 2020 ini.

Untuk diketahui anggaran yang disiapkan untuk bansos tersebut sebesar Rp. 188 miliar dan bekerjasama dengan Bulog Sub Dramaga, bansos berupa beras 30 kilogram per KK.(reg)