CIBINONG – RADAR BOGOR, Pemerintah Kabupaten (pemkab) Bogor bertekad, mengawal pengawasan terhadap pabrik-pabrik yang telah beroperasi kembali selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional.
Sanksi tegas mengintai bagi perusahaan dan pabrik yang tak menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Roda perekonomian memang tengah digenjot kembali oleh pemerintah. Perusahaan maupun pabrik dari berbagai sektor mulai “dibangkitkan” kembali.
Kabupaten Bogor menjadi salah satu pusat industri yang sempat mati suri selama pandemi dan pemberlakuan PSBB.
Hal itu juga berimbas pada bertambahnya angka pengangguran karena karyawan yang dirumahkan hingga PHK. Bupati Bogor, Ade Yasin menegaskan, aktivitas industri manufaktur dilaksanakan dengan pengurangan jam operasional atau pengaturan shift kerja.
Jumlah pekerja pun harus dibatasi hingga 50 persen dari kapasitas gedung atau bangunan. Jika melanggar, pihaknya tak segan melayangkan sanksi administrasi. “Ada sanksi (kalau melanggar aturan) administrasi,” tegasnya.
Kapolres Bogor, AKBP Roland Ronaldy menegaskan, siap mengawal pemkab dalam menindak pabrik-pabrik yang masih membandel. Itu demi menekan penyebaran kasus yang masih menunjukkan peningkatan di Bumi Tegar Beriman.
“Sanksi dan sebagainya tentu kita tunggu keputusan bupati (Bogor) sekaligus klarifikasi hasilnya seperti apa. Apakah masih diperbolehkan buka atau bagaimana, dengan mengacu Perbup (yang sudah ada),” terangnya.
Kendati demikian, pihaknya siap mendukung penuh kebijakan pemkab Bogor dalam menegakkan aturan PSBB Proporsional. Tak tanggung-tanggung, mereka juga akan berkeliling secara rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah wilayah.
Sasarannya, semua pabrik besar yang menjadi bagian atay corong industri perekonomian di Kabupaten Bogor.
“Yang jelas, sidak (inspeksi mendadak) akan terus dilakukan sampai keadaan berubah. Kita sudah berkomitmen bersama pemda untuk melihat (situasinya) karena sudah dibentuk tim verifikator. Nanti kita bahas hasilnya seperti apakah di lapangan dilaksanakan atau tidak,” ujarnya.
Sebelumnya, Roland telah menyambangi beberapa pabrik di Kabupaten Bogor untuk memastikan kesiapannya dalam menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Sejauh ini, persiapan pabrik sudah cukup baik. Mereka menerapkan standar protokol kesehatan untuk menjaga karyawannya agar tak tertular wabah Covid-19. (mam)