CISARUA-RADAR BOGOR, Selama akhir pekan, kawasan wisata Puncak, Bogor terus dipenuhi wisatawan hingga acapkali terjadi kemacetan akibat penumpukan kendaraan.
PSBB, Puncak jadi “Lautan” Manusia
Padahal, tempat-tempat wisata di Puncak belum sepenuhnya beroperasi, akibat masih berlakunya PSBB tahap empat di Kabupaten Bogor.
Hal ini membuat Camat Cisarua, Deni Humaedi geram. Deni mengaku, kepadatan kawasan puncak masih pengaruh informasi, bahwa wisata puncak sudah dibuka.
“Padahal untuk tempat-tempat resmikan belum, maksudnya belum sepenuhnya buka,” ujar Deni Humaedi kepada Radar Bogor.
Puncak Macet, Pengusaha Hotel Sumringah. Okupansi Naik!
Menurutnya, penumpukan kendaraan wisatawan masih didominasi oleh plat B. Artinya warga asal Jakarta yang hanya ingin menikmati suasana Puncak di warung-warung pinggir jalan.
Selain itu, sudah tidak adanya lagi pembatasan kendaraan, baik dari arah Jakarta maupun dari arah Cianjur. Sehingga membuat kendaraan leluasa memasuki kawasan Puncak.
“Kalaupun ada penjagaan, hanya situasional saja, tidak seperti pemberlakuan pembatasan sebelumnya,” tuturnya.
Menurutnya, perlu adanya perhatian dari semua pihak, baik Polri, TNI, Dishub juga BPTJ untuk menangani masalah kepadatan di Puncak.
Aming Sindir Halus Kawasan Puncak yang Jadi ‘Lautan Manusia’
Ditambah lagi, banyak titik-titik yang mengundang wisatawan untuk berkumpul. Salah satunya Rest Area Gunung Mas yang hingga kini belum beroperasi.
Pihaknya meminta pihak yang berwenang untuk melakukan pembatasan, seperti menutup akses masuk proyek yang sudah rampung tersebut.
“Termasuk Masjid Atta-Awun, saya mau ke lokasi untuk melakukan pendekatan persuasif kepada DKM untuk melakukan pembatasan, dimulai dari parkirannya,” tandasnya. (cr2)
Titik-titik yang krusial dan dipadati wisatawa di Puncak
- Rest Area Gunung Mas
- Masjid Atta-Awun
- Warung-warung pinggir jalan
