SUKAMAKMUR-RADAR BOGOR, Kerja ‘Sangkuriang’. Begitulah warga Kampung Mulyasari, Sukamakmur menyebutnya.
Siang malam, silih berganti mereka mencangkul tebing dan menguruk jurang demi akses jalan menuju kampung yang lebih lebar.
Mamat salah satunya. Sejak Selasa (23/6/2020) subuh ia mencangkul tebing tanah merah setinggi lima meter.
Dengan perkakas tradisional, mereka membuka akses jalan menuju kampung mereka. Yakni kampung Mulyasari, Desa sukamulya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Tekad warga begitu bulat. Tak kalah kala mereka menggotong tiang beton raksasa demi listrik masuk kampung mereka. Kini giliran akses jalan yang tengah mereka perjuangkan.
Ya, akses masuk jalan menuju Kampung Mulyasari hanya jalan stapak. Lebarnya tak lebih dari satu meter. Kanan tebing rawan longsor. Kiri jalan jurang konturnya menajak dan berkelok.
Bagi warga luar yang hendak masuk Kampung Mulyasari wajib ekstra hati-hati. Juga harus menggunakan motor trail.
Kurang hati-hati, bisa terjatuh. Seperti sejumlah anggota Polres Bogor, termasuk Kapolres Bogor, AKBP Roland Ronaldy. Ia sempat terjatuh kala blusukan ke Kampung mulyasari.
Untuk itu, kali ini warga bertekad memiliki akses jalan lebih lebar. Mereka tak kenal lelah bergantian bekerja siang malam hampir 24 jam.
“Iya, kerja bakti sangkuriang kalau kata warga di sini. Mudah-mudahan akhir bulan Juni ini beres,” ujar Mamat tokoh Pemuda Mulyasari saat ditemui radarbogor.id Selasa (23/6/2020).
Mamat pun berharap Kampung Mulyasari bisa menjadi kampung yang lebih baik kedepanya.
“Dengan akses jalan yang lebih baik semoga bisa meningkatkam roda perekonomian warga di sini. Khususnya hasil pertanian kopi yang menjadi salah satu mata pencaharian warga,” tukasnya. (all)