BOGOR-RADAR BOGOR, Kisah seorang pria di Bogor mengaku divonis dokter tak bisa lagi makan mie instan seumur hidup viral di media sosial. Kisah tersebut dituliskan di laman Facebooknya.
Saat dikonfirmasi wartawan, Tomy, pria berusia 32 tahun ini membenarkan cerita tersebut.
Dan dia pun membagikan kronologi perjalanan penyakitnya dari awal didiagnosis hingga tak bisa mengonsumsi mie instan seumur hidup.
Sekitar 2008 lalu, saat menduduki bangku kuliah di Jakarta, Tomy mengaku tidak mengatur pola makan sebagaimana mestinya.
Bahkan, tiga kardus mie bisa ia konsumsi hanya dalam tiga minggu.
“Dalam waktu seminggu, gue bisa menghabiskan setengah kardus mi instan baik itu kuah atau goreng. Bahkan, rekor yang pernah gue alami adalah tiga kardus dalam waktu tiga minggu,” tulis Tomy dalam postingan di akun Facebook miliknya, Sabtu (20/6/2020).
Namun, pada awal tahun 2020 ia mulai merasa ada yang aneh dengan kerongkongan dan lambungnya.
Bahkan, saat buang air besar (BAB) fesesnya berwarna hitam pekat dan tercium aroma darah keluar dari mulutnya.
“Tanggal 3 Januari 2020 malam itu saya menggigil karena keringat dingin. Paginya perut saya terasa kembung, tidak nafsu makan. Orang tua saya bilang muka saya pucat, jadi saya putuskan cek ke rumah sakit,” jelasnya.
“Sewaktu menunggu gocar tiba, saya merasa mual hingga akhirnya muntah darah di wastafel. Sewaktu perjalanan juga saya muntah darah lagi di mobil sampai tidak sadarkan diri,” lanjutnya.
Setelah sampai di rumah sakit, Tomy pun melakukan berbagai macam serangkaian pemeriksaan oleh dokter.
Hingga akhirnya dokter menyatakan Tomy mengalami radang kerongkongan yang sudah cukup parah dan berisiko menjadi kanker kerongkongan bila pola makannya tidak dijaga.
Salah satu pantangannya adalah tidak diizinkan makan mie instan lagi selama seumur hidup.
“Dokter yang menangani saya ya langsung kasih pantangan. Mulai detik itu juga saya nggak bisa konsumsi mie instan lagi,” ucapnya.
Tomy menjelaskan alasan ia tidak diizinkan lagi makan mi instan karena produk makanan itu mengandung zat kimia yang berbahaya bagi kerongkongannya.
“Kalau kata dokternya, mie instan itu kan terbuat dari tepung kimia, bumbunya juga. Bahayanya ya zat kimia itu nempel ke dinding kerongkongan,” tuturnya.
Pemeriksaan gastroskopi menunjukkan ada radang di kerongkongan dan tingkatannya mulai parah. Menurut Tomy, sejak saat itu dokter melarangnya makan mi instan untuk selama-lamanya.
“Berhenti total makan mie sejak kena radang kerongkongan itu. Sejak dibilang sama dokter supaya berhenti, karena kalau diteruskan saya bisa kena kanker kerongkongan,” katanya. (ral/dtk)