Tak Hanya Kawin Kontrak, Turis Timur Tengah Juga Ada ‘Ritual’ Wajib di Puncak

0
26
Ilustrasi Kawasan Puncak
Ilustrasi Kawasan Puncak
Suasana kawasan Puncak Bogor.

CISARUA-RADAR BOGOR, Wisatawan asal Timur Tengah di Kawasan Puncak tak hanya doyan kawin kontrak.

Selepas masa libur selesai, selalu ada ‘ritual’ wajib yang mereka lakukan. Yakni membangun masjid-masjid di kawasan Puncak Cisarua.

Hal itu terlihat dari banyaknya masjid yang memasang papan nama donaturnya. Nama yang terpampang adalah nama-nama khas Timur Tengah.

Rabu (24/6/2020) radarbogor.id pun mencoba menelusurinya. Pertama radarbogor.id ditemukan dengan salah satu guide turis Timur Tengah.

Sumber radarbogor.id yang enggan disebutkan identitasnya itu mengaku sering mendapatkan amanah pembangunan masjid dari para turis Arab.

Ia mengaku, biasanya para turis Timur Tengah, khusnya dari Arab Saudi selalu menanyakan masjid yang kondisinya rusak. Atau kampung yang belum ada masjid.

“Biasanya dua atau tiga hari menanyakan itu,” katanya kepada radarbogor.id Rabu Malam (24/6/2020).

Selepas itu turis Timur Tengah biasanya memberikan amanah kepada guidenya. Menyerahkan uang untuk membangun masjid.  “Nanti saat balik lagi liburan ke Puncak, masjidnya sudah jadi,” tuturnya.

radarbogor.id pun mencoba menemui tokoh masyarakat Puncak yang tahu betul seluk beluk wisatawan asing di Puncak.  Ia adalah Teguh Mulyana, Ketua Kompepar Kabupaten Bogor.

Ditemui di kediamanya, pria yang akran disapa Bowie itu menuturkan saat ini sudah banyak masjid yang dibangun oleh turis Timur Tengah.  “Banyaknya turis dari Arab Saudi,” ujar Bowie kepada radarbogor.id Rabu (24/6/2020) malam.

Bowie memaparkan, hingga saat ini sudah ada 20 masjid yang dibangun oleh turis Timur Tengah.

Namun, untuk pembangunan masjid, para turis enggan melakukan renovasi. Masjid yang ada, harus dirobohkan rata dengan tanah.

“Jadi dibangun ulang. Atau ada tanah kosong atau wakaf dibangun masjid. Gak mau kalau renovasi,” tuturnya.

Selain itu, Bowie menuturkan para turis Timur Tengah yang membangun masjid selalu meminta agar dibuatkan nama di masjid yang dibangunnya. “Juga gak boleh ada bedug,” tuturnya.

Menurutnya hal ini jarang terekspose. Kebanyakan yang sering muncuk soal turis Timur Tengah yakni kawin kontrak. “Selama ini banyaknya yang tau kawin kontrak, kalau ini sih jarang yang tahu,” tukasnya. (all)