Kian Menipis, Alat Rapid Test di Dinkes Kabupaten Bogor Hanya Tersisa 1000 Unit

0
32
Pelaksanaan rapid test Covid-19 di Stasiun Bojonggede, Jumat (26/6/2020).
Pelaksanaan rapid test Covid-19 di Stasiun Bojonggede, Jumat (26/6/2020).

CIBINONG-RADAR BOGOR, Persediaan alat rapid test Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, tak banyak. Hanya tersisa sekitar 1.000 unit untuk menjangkau pusat-pusat keramaian. Sementara itu, masih banyak daerah yang harus disasar tim Gugus Tugas Covid-19 dalam memetakan kasus-kasus penyebaran pandemi.

Ditambah, targetnya harus tercapai sebelum masa PSBB Proporsional berakhir, 2 Juli mendatang. Kekurangan alat penguji rapid test itu diakui Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan.

Menurutnya, jumlah itu tak akan mencukupi untuk akses pemeriksaan lebih banyak lagi. Ia memperkirakan, alat rapid test yang tersisa hanya akan menjangkau dua hinggtiga tempat. Pasalnya, satu tempat bisa menghabiskan 300 hingga 500 unit.

“Kami bersyukur dibantu tim Gugus Tugas dari provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk pemeriksaan rapid test di beberapa lokasi. Ada juga BIN (Badan Intelijen Negara) yang turun langsung di titik lainnya, yaitu Pasar Ciawi. Sedangkan, stok Dinkes itu nantinya akan dipakai di Pasar Parungpanjang,” terang Iwan kepada Radar Bogor, kemarin.

Ia memperkirakan, 500 unit akan terpakai di Parungpanjang. Iwan berharap, bisa menuntaskan pemeriksaan kesehatan semua wilayah yang diprogramkan sebelum PSBB Proporsional berakhir.

Alasannya, angka penularan efektif (Rt) harus berada di bawah 1 jika ingin lolos memasuki fase New Normal. Oleh karena itu, ia bersama tim Gugus Tugas mempercepat tes di semua wilayah.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sopiah mengakui, rapid test memang akan menyasar pasar-pasar yang lainnya. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya klaster penularan baru, seperti yang telah terjadi di Pasar Cileungsi. “Kalau pasar (yang lain), kita belum tentukan waktunya,” tandasnya. (mam)