Penerima Bansos Tahap Dua di Kota Bogor Bertambah jadi 23.000 KK

0
34
Walkot Bima Arya (tengah) saat memimpin penyaluran bansos di GOR Pajajaran A, Jumat (05/06/2020)./Foto: Adi
Walkot Bima Arya (tengah) saat memimpin penyaluran bansos di GOR Pajajaran A, Jumat (05/06/2020) lalu./Foto: Adi

BOGOR-RADAR BOGOR, Agar ekonomi masyarakat terjaga jelang berakhirnya PSBB Transisi, penyaluran bantuan sosial (bansos) terus digenjot Pemkot Bogor.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menjelaskan terjadi penambahan jumlah penerima bansos pada tahap dua (Juni-September).

Dari yang sebelumnya hanya 17.033 kepala keluarga (KK), kini menjadi 23.000 KK sesuai dengan jumlah kuota data terpadu kesejahteraan sosial (non DTKS).

“Pada penyaluran tahap pertama yang baru tersalurkan hanya17.033 KK atau sebesar 84 persen dari kuota 19.904 KK,” beber dia.

Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor pun telah mengajukan tambahan 6.000 KK penerima bansos pada Juni-September.

Namun, data ini kembali berubah karena saat penjaringan, ada 10 ribu pengajuan baru yang terhimpun dari data aplikasi sistem kolaborasi dan partisipasi rakyat (SALUR), SiBadra, surat dan desk pengaduan di Balai Kota.

“Setelah disandingkan dengan data, ada 9.000 yang bisa dimasukan ke data penerima bansos baru,” imbunya.

Dengan tambahan 9.000 penerima bansos baru, maka Pemkot Bogor masih kekurangan anggaran untuk 3.000 penerima baru. Karena kuota tambahan yang disediakan hanya 6.000.

Mengatasi itu, Dedie menjelaskan, saat ini sedang diusulkan bantuan 1.000 KK melalui program Jagaasa Kota Bogor, sedangkan 2.000 KK calon penerima bansos lainnya sedang diupayakan melalui program bansos tunai Pemkot Bogor dengan menambah lagi kuota penerima bansos.

“Bansos tunai Pemkot Bogor kan kuotanya 23.000. Kita tambah jadi 25.000. Tinggal kita lihat anggarannya,” ucap dia. (ded/d)