RSUD Leuwiliang Luncurkan LeuwiKarsa

0
35
RSUD Kabupaten Bogor membuat aplikasi Leuwikarsa (Layanan Edukasi, Informasi dan Konfirmasi Kesehatan melalui Rereongan Sauyunan).
RSUD Kabupaten Bogor membuat aplikasi Leuwikarsa (Layanan Edukasi, Informasi dan Konfirmasi Kesehatan melalui Rereongan Sauyunan).

LEUWILIANG-RADAR BOGOR, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang Kabupaten Bogor membuat gebrakan. Rumah sakit milik Pemkab Bogor ini membuat aplikasi Leuwikarsa (Layanan Edukasi, Informasi dan Konfirmasi Kesehatan melalui Rereongan Sauyunan).

Peluncuran sistem informasi ini untuk pasien, keluarga atau masyarakat untuk mendapatkan edukasi dan informasi yang akurat tentang penyakit Covid-19, berlangsung acara launching inovasi Leuwikarsa di Aula RSUD Leuwiliang Senin (29/6).

“LeuwiKarsa merupakan suatu inovasi terbaru besutan RSUD Leuwiliang dengan fitur-fitur yang dikedepankan dalam aplikasi ini yaitu yang pertama pemantauan aktifitas post rawat, kedua edukasi general knowledge, kemudian konsultasi online dengan konselor dan dilengkapi dengan fitur chat grup dengan sesama,” kata Ketua Tim Inovasi Leuwikarsa Inlaurizen,BE. S.KM.MM .

Menurut dia, inovasi LeuwiKarsa merupakan suatu inovasi yang dapat melakukan evaluasi dan monitoring kesehatan terhadap pasien secara berkelanjutan setelah pulang ke rumah, dengan proses penggunaan aplikasinya.

Nantinya ada admin yang membagikan informasi se otomatis melalui aplikasi, kemudian pasien melaporkan aktifitas dengan fitur chat dan fitur upload foto, serta pasien pun akan mendapatkan general knowledge mengenai virus covid 19.

“Inovasi LeuwiKarsa juga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan kunjungan masyarakat serta daya saing Rumah Sakit sehingga terjalin kerjasama antara petugas, pasien dan keluarga pasien dan akhirnya pengetahuan pasien, keluarga dan masyarakat tentang pelayanan yang telah diberikan terutama tentang penyakit Covid-19, oleh rumah sakit dapat meningkat, selain itu juga petugas rumah sakit dapat memantau kegiatan pasien di rumah ketika mereka pulang dari rumah sakit,” paparnya.

Sementara itu, Direktur utama RSUD Leuwiliang drg. Hesti Iswandari, M.Kes mengatakan Inovasi Aplikasi Leuwikarsa ini sangat inovatif dan kreatif serta original karena di rumah sakit Umum manapun di Indonesia belum pernah menggunakannnya.

“Semoga Aplikasi Leuwikarsa ini, pasien-pasien post rawat dapat dilakukan evaluasi dan monitoring sehingga pasien yang selama ini tidak terpantau dan teredukasi oleh petugas RS dapat pengawasan secara berkelanjutan,” paparnya.

Hesti menjelaskan berkaitan dengan jumlah pasien PDP dan COVID dalam kurun waktu 6 Maret sampai dengan 8 Juni 2020 tercatat yg di rawat 499 orang, meninggal 84 orang, pulang sembuh 412 orang dan yang terkonfirmasi positif covid sebanyak 8 orang, seringkali masih menghadapi persoalan sosial berupa ketakutan akan menulari lingkungan, sehingga mereka mendapat perlakuan yang kurang baik, bahkan dikucilkan sampai diusir.

“Kondisi ini yg mendorong RSUD Leuwiliang membuat suatu Inovasi yg kami beri nama Leuwikarsa dengan bantuan teknologi informasi menggunakan suatu aplikasi dengan tujuan untuk membangun ketahanan sosial melalui jejaring yang berisikan sikap kepedulian, pembinaan, informasi umum dan kesehatan yang bermanfaat serta membangkitkan kepercayaan diri melalui unggahan foto serta kegiatan pasca rawat ketika ada di rumah bahkan berkonsultasi dengan konselor yang ada di rumah sakit” jelas Hesti.

Untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal saat ini RSUD Leuwiliang sudah di lengkapi dengan fasilitasi ruangan bertekanan negative, yaitu ruangan isolasi khusus perawatan covid 19. Dengan standar WHO dengan beberapa fasilitas yang tersedia di dalam ruang isolasi adalah ruangan perawatan, dan CCTV untuk memonitor tiap kondisi Pasien.

“Kedepan Aplikasi Leuwikarsa ini tidak hanya digunakan utk pasien covid tapi dapat di kembangkan utk semua jenis penyakit, seperti HIV AIDS, Hemodialisa dan lainnya. Kami menyadari masih banyak sekali kesalahan dan kekurangan yg dilakukan, oleh karenanya kami akan berupaya untuk terus melakukan penyempurnaan pada aplikasi Leuwikarsa ini” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, drg. Mike Kaltarina MARS yang hadir dalam acara launching aplikasi Leuwikarsa mengapresiasi inovasi hasil karya RSUD Leuwiliang tersebut. Dirinya tidak menyangka RSUD Leuwiliang mampu menciptakan inovasi berbasis aplikasi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 khususnya di wilayah kabupaten Bogor bagian barat.

“Dengan aplikasi ini kita bisa mengetahui trekking dari psien yang terkonfirmasi ataupun pasien yang dirawat. Dengan adanya aplikasi ini, masyarakat menjadi lebih tenang, karena tenaga medis hadir dimana pun pasien Covid berada,” pungkasnya. (**abe)