Sidak Plaza Indah Bogor, Disperindag Temukan Banyak Kekurangan Protokol Kesehatan

0
29
Disperindag Kota Bogor ketika sidak di Mal Yogya Jalan Sholeh Iskandar (adi)
Disperindag Kota Bogor ketika sidak di Plaza Indah Bogor Jalan Sholeh Iskandar (adi)

BOGOR-RADAR BOGOR, Petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor, mengecek pusat perbelanjaan di kawasan Jalan Sholeh Iskandar, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Selasa (30/06).

Salah satunya supermarket yang disidak, yakni Plaza Indah Bogor. Tim pengawasan dipimpin Kabid Tertib Niaga, Uju Juyono, menyambangi Plaza Indah Bogor atau lebih dikenal sebagai supermarket Yogya.

Dalam pemeriksaan itu, petugas menemukan masih banyak kekurangan yang harus dilengkapi pengelola gedung. Diantaranya pembuatan jalur khusus pengunjung, baik marka jalan atau pembatas jalan.

Lalu harus disediakannya sarung tangan plastik bagi para pengunjung, pembayaran secara cashless dan memasang CCTV yang terkoneksi langsung ke Balaikota Bogor.

“Jadi sarung tangan ini menjadi penting. Sebab para pengunjung nantinya akan memegang-megang barang. Disitu ada potensi penyebaran virus Corona,” katanya.

Untuk itu, Uju memberikan waktu selama tujuh hari kepada pengelola untuk mempersiapkan kembali protokol kesehatan. Yang nantinya akan dievaluasi lagi oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya.

Di lokasi yang sama, Building Manager Plaza Indah Bogor, Sugiarto mengungkapkan pihaknya akan segera membenahi dan menjalankan anjuran yang diberikan oleh Disperindag Kota Bogor.

Bahkan, dia juga mengaku salah satu poin utama seperti pembayaran secara cashless sudah 70 persen berjalan di pusat perbelanjaan Yogya.

“Memang dibandingkan dengan yang membayar tunai, yang membayar pakai kartu ATM sudah cukup banyak, sekitar 70 persen,” ujarnya.

Sugiarto juga berharap dengan adanya evaluasi dari Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor, ia dan tim manajemen bisa memperbaiki protokol kesehatan agar semua tenant bisa beroperasi lagi seperti biasa.

Sebab, selama pelaksanaan PSBB di Kota Bogor, hanya Yogya supermarket saja yang beroperasi. Karena masuk kedalam kategori yang dikecualikan. Dan ini berdampak kepada jumlah pengunjung yang datang.

“Selama PSBB jumlah pengunjung yang datang hanya 2000 orang saja. Biasanya bisa mencapai 8000 orang,” ungkapnya.

Guna memastikan kemanan dalam pelayanan, Sugiarto juga mengungkapkan akan segera menggelar rapid test kepada 800an karyawannya. “Ya kami akan ikuti rapid test jika diharuskan,” pungkasnya. (ps)