CISARUA-RADAR BOGOR, Aksi kabur para pedagang pasar hingga penolakan petugas medis Covid-19, marak terjadi di sejumlah pasar di Kabupaten Bogor. Mereka (pedagang, red) ketakutan dan memilih tutup toko hingga mengusir petugas medis.
Namun, hal tersebut tidak terjadi di Pasar Cisarua, Kabupaten Bogor. Para pedagang dan pengunjung Pasar Cisarua sedikit lebih berani menjalani rapid test Covid-19.
Camat Cisarua, Deni Humaedi menuturkan, hal tersebut tidak terlepas dari kerjasama dan koordinasi antar muapika dengan para pedagang pasar. Selain itu, Muspika Kecamatan Cisarua juga mengambil pelajaran dari penolakan pelaksaan test Covid-19 di lokasi lain.
“Kejadian rapid test atau swab test di beberapa pasar menjadi pelajaran bagi kami. Kesan menakutkan menjadi momok bagi pedagang dan pengunjung pasar,” kata Camat Cisarua, Deni Humaedi, kepada radarbogor.id, Rabu (2/7/2020).
Tak hanya itu, komunikasi menjadi salah satu cara paling efektif agar warga dan pedagang tidak kabur. Mereka tidak menolak test Covid-19, Kamis (2/7/2020).
“Kami berfikir bahwa perlu dilakukan komunikasi yang baik dengan mitra kerja. Lalu, kami kemas supaya pesan sampai ke sasaran terutama pedagang,” tuturnya.
“Selama dua hari kami lakukan sosialisasi secara persuasif dengan pihak Pasar Tohaga sendiri. Alhamdulillaah, kami memandang pada pelaksanaannya berjalan baik dan kondusif. Tidak ada penolakan, tidak ada penutupan toko,” paparnya.
Deni menambahkan, peserta test Covid-19 dari pagi hingga akan berakhir terus mengalir. “Bahkan untuk menarik minat sebagai perangsang, kami siapkan door prize bagi yang siap diswab,” tukasnya.(all)