CIBINONG – RADAR BOGOR, Masyarakat Kabupaten Bogor dibuat resah, dengan lonjakan tagihan air pada bulan Juli. Pemakaian air seperti biasa, namun tagihan rekening membengkak luar biasa.
Hal itu dialami salah seorang warga, Fadhil. Ia menunjukkan, meteran air di rumahnya yang berputar cukup kencang. Hanya saja, tak ada air yang mengucur dari putaran tersebut. Hal itu pula yang dianggapnya musabab pembayaran melonjak pada bulan ini.
“Pembayaran bulan ini tinggi banget, tapi tidak sebanding dengan pemakaian airnya. Tolong ditindaklanjuti. Bisa jadi pelajaran untuk teman-teman semua. Kalau kerannya mengeluarkan angin, segera tutup. Debit air kering, tapi tagihan banjir kayak dipakai cuci lapangan futsal,” keluhnya, kemarin.
Menanggapi masalah tersebut, Humas PDAM Tirta Kahuripan Bogor, Arfur mengakui, banyak keluhan serupa yang masuk ke pihaknya.
Hanya saja, ia menegaskan, tak ada kenaikan penyesuaian tarif air dalam perhitungan tagihan rekening air selama bulan Juli.
Menurutnya, tingginya tagihan dipengaruhi perubahan konsumsi air dari pelanggan pada saat PSBB. Selain itu, petugas tidak membaca meteran air pelanggan secara langsung ke lapangan karena pembatasan itu selama pandemi.