Kapan Bansos Tahap Dua Disalurkan? Bupati Janji Secepatnya

0
30
Bupati Bogor saat memberikan beras bantuan sosial terdampak Covid-19, beberapa waktu lalu di gudang Bulog, Dramaga.    (Foto : Hendi / Radar bogor)
Bupati Bogor saat memberikan beras bantuan sosial terdampak Covid-19, beberapa waktu lalu di gudang Bulog, Dramaga.    (Foto : Hendi / Radar bogor)

CIBINONG – RADAR BOGOR, Masyarakat sudah resah dengan bantuan sosial (bansos) dari Pemkab Bogor. Pasalnya, butuh waktu lebih dari sebulan, untuk menanti penyaluran tahap kedua tersebut.

Pemkab masih berjibaku dengan pihak Bulog sebagai penyedia beras kualitas medium tersebut. Padahal, evaluasi terhadap Bulog telah lama rampung.

Penyaluran tahap kedua seharusnya berlangsung pada bulan ini. Jika tidak, dua tahap tersisa terancam akan molor lagi dari target awal.

Bupati Bogor, Ade Yasin berjanji, penyaluran beras bansos tahap kedua itu secepatnya dilaksanakan. Menurutnya, pembicaraan kerja sama lanjutan telah digelar dengan Bulog.

Ia optimis, penyaluran akan dimulai dalam waktu dekat. Namun, belum ada lampu hijau terkait kepastian penyaluran tahap kedua itu.

“Mudah-mudahan minggu ini atau minggu depan (sudah bisa disalurkan). Karena sudah selesai secara administrasi. Tinggal pengaturan saja,” elaknya, yang ditemui di kawasan Pemda, Rabu (22/7/2020).

Ia memastikan, penyaluran itu takkan kembali berpolemik seperti tahap sebelumnya. Kontrasnya, tak banyak perbedaan dalam klausa perjanjian yang diteken kembali dengan Bulog itu. “Pada prinsipnya, (isi perjanjian) hampir sama seperti yang sudah jalan,” imbuhnya.

Rentang waktu penyaluran bansos tahap kedua terbilang sangat lama. Sebut saja, penyaluran perdana beras Bulog itu dimulai sejak 30 April silam. Karena sempat didera polemik, penyalurannya tersendat dan baru bisa rampung selepas hari raya Idul Fitri.

“Janjinya kan sebelum Idulfitri selesai (tahap pertama). Tapi di lapangan ternyata masih ada 12 kecamatan yang belum rampung saat itu,” cetus anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor, Irvan Baihaqi.

Anggota dewan sempat mengusulkan agar beras, diganti menjadi bantuan langsung tunai (BLT) untuk memudahkan penyalurannya. Bahkan, peluangnya juga bisa tersalurkan dalam waktu singkat.

Hanya saja, rekomendasi itu tak terealisasi lantaran pemkab Bogor ngotot menyalurkan bansosnya dalam bentuk beras senilai Rp10.543 tiap kilogram. Masing-masing RTM mendapatkan dengan bansos seberat 30 kilogram.

Sementara itu, masih ada total 12.000 ton beras yang harus sampai ke tangan warga-warga terdampak Covid-19. Ada 40 kecamatan yang wajib disasar oleh Pemkab Bogor.

Dua tahap yang tersisa itu paling tidak butuh waktu dua bulan untuk dituntaskan. Hanya saja, hingga pertengahan PSBB Pra AKB, isyarat penyaluran tahap kedua terasa vakum lebih lama.

Kepala Perum Bulog Sub Divre Cianjur, Rahmatulah optimis, penyaluran bansos itu bisa berjalan dengan lancar. Pihaknya masih dalam tahap merampungkan kontrak kerja sama untuk tahap kedua.

Bulog mendapatkan target untuk merampungkan penyaluran dalam tempo sebulan. “Secepatnya kita salurkan,” pungkasnya. (mam)