BOGOR-RADAR BOGOR, Meningkatkan produktifitas pertanian dan mendukung ketahanan pangan menjadi prioritas dan misi utama banyak pihak di saat-saat sekarang ini, khususnya ditengah pandemi yang terjadi.
Dalam mendukung hal ini diperlukan inovasi dan pengembangan teknologi didalam dunia pertanian itu sendiri. Tidak hanya itu, tetapi pengembangan teknologi itu pun haruslah teruji secara resmi penggunaaanya serta valid dan tidak diragukan lagi untuk mendapatkan hasil yang ingin dicapai.
Salah satu bentuk inovasi atau pengembangan teknologi yang sudah ada saat ini adalah inovasi teknologi rumah pengering multifungsi yang hemat energi dan teruji resmi milik ASABI.
Rumah pengering yang diberi nama Suryakancana – untuk biji-bijian (gabah, coklat, jagung dll) serta Surya Dome – untuk budidaya sayuran – ini merupakan hasil inovasi atau pengembangan teknologi dari Greenhouse yang dimodifikasi dan dikembangkan menjadi sebuah rumah pengering yang bisa menyimpan panas dengan stabil di dalamnya.
Selain itu rumah pengering ini bisa membuat kadar air bahan pangan yang dikeringkan di dalamnya hingga mencapai 14% dalam kurun waktu kurang lebih maksimal 3 hari, yang standarnya adalah 24-25%.
Rumah pengering sudah diuji mekanisasi oleh Divisi Pengujian ALSINTAN, Pusat Pengembangan Ilmu Teknik Pertanian Triopika (CREATA), IPB University dengan parameter atau hal yang diuji diantaranya kinerja pengeringan rumah pengering itu sendiri yang meliputi pengujian suhu dan kelembaban udara yang terkondisikan di dalam Rumah Pengering milik anak usaha PT Agriculture Construction (Agricon) ini.
ASABI sebagai perusahaan yang sudah mengembangkan teknologi rumah pengering ini mengajukan uji mekanisasi guna memberikan keyakinan dan juga pembuktian akan efektivitas dan efisiensi Rumah Pengering Suryakancana, selain itu juga sebagai jaminan atau hal yang menguatkan untuk para pelanggannya yang telah menggunakan produk ini.