BOGOR-RADAR BOGOR, Sejak awal Agustus, area pertanian di Kabupaten Bogor kembali mengalami kekeringan.
”Wilayah timur terparah lagi tahun ini. Terutama, Kecamatan Jonggol dan Cariu,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Siti Nurianty kepada Radar Bogor.
Menurut dia, kekeringan di timur lebih parah karena tidak ada sumber airnya. Distanhorbun mencatat, 167 hektare sawah di Kecamatan Jonggol terancam gagal panen musim ini. Hal ini, sambung Siti, akan terjadi jika dalam dua pekan ke depan tak hujan.
Meski demikian, dia mengingatkan, para petani yang terdaftar dalam program Kartu Asuransi Tani akan mendapatkan kompensasi sebesar Rp6.000.000 per hektare sawah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor pun sudah melakukan berbagai persiapan. ”Semoga semua masalah bisa teratasi,” ucap Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam.
Sebelumnya, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pertanian Cariu-Tanjungsari mencatat, semua titik sawah terancam kekeringan karena sumber air dari Sungai Cibeet dan Cikumpeni belum dinormalisasi setelah kekeringan yang terjadi pada 2019. (reg/c)