Awas, Ini Daerah Rawan Longsor di Kabupaten Bogor

0
37
Satu rumah di Kampung Sukabirus, Desa Gadog, Kecamatan Megamendung, ambruk akibat longsor, Kamis (5/3/2020)..
Ilustrasi: Satu rumah di Kampung Sukabirus, Desa Gadog, Kecamatan Megamendung, ambruk akibat longsor, Kamis (5/3/2020)..

BOGOR–RADAR BOGOR, Bencana longsor dan banjir, masih menjadi ancaman di Kabupaten Bogor. Sebanyak 303 longsor tercatat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor sejak awal 2020 yang lalu.

Staf bagian Program Perdataan dan Laporan, Hamzah mengakui, data tersebut yang terekam hingga 31 Agustus. Longsor lebih sering terjadi dibanding bencana yang lain. Ia mencatat, banjir terjadi 136 kali, angin kencang sebanyak 151 kali, hingga bencana kekeringan yang tercatat 47 titik.

Menurutnya, hal itu dipengaruhi oleh kondisi geografis dan kontur tanah di Kabupaten Bogor. Sebagian pemukiman juga cenderung berada di wilayah yang rawan longsor. Khususnya, daerah di Bogor Barat.

“Mayoritas karena memang pergerakan tanahnya tinggi dan masuk daerah rawan bencana longsor. Seperti Sukajaya, Cigudeg, Nanggung. Ada juga wilayah lain seperti Megamendung, Ciawi, Cisarua, Caringin, atau Cijeruk juga daerah rawan longsor,” terangnya, kemarin.

Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Adam Hamdana menambahkan, kejadian longsor paling banyak memang terjadi pada awal tahun. Pasalnya, cuaca ekstrem mempengaruhi beberapa wilayah tersebut. Bahkan, kejadian di sekitar Kecamatan Sukajaya maupun Nanggung tercatat sebagai salah satu bencana nasional.

“Kalau bencana longsor, sekarang sudah tidak banyak lagi ya. Musimnya saat ini sedang banyak kekeringan karena kemarau. Cenderung sekarang kita juga lagi mengantisipasi musim hujan Oktober – November,” tuturnya kepada Radar Bogor.

Musim hujan biasanya akan berdampak pada wilayah Kabupaten Bogor. Aliran sungai juga kerap meluap dan mengakibatkan banjir di beberapa tempat. Selain itu, longsor juga bisa disebabkan dari intensitas hujan yang sangat tinggi.

Oleh karena itu, kata Adam, antisipasi terhadap longsor juga tetap perlu dilakukan. Terlepas dari penanganan bencana yang menjadi fungsi BPBD. Salah satunya, bisa dengan menanam rumput vetiver sebagai upaya pencegahan. “Kalau pasca bencana, kami relokasi penduduk terdampak bencana di hunian yang lebih aman,” tandasnya. (mg1)