Simulasi Vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tanahsareal, Bima Arya: Tenaga Kesehatan Kita Siap

0
34
Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim memantau simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Jalan Kesehatan, Tanah Sareal, Kota Bogor, Minggu (4/10/2020).
Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim memantau simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Jalan Kesehatan, Tanah Sareal, Kota Bogor, Minggu (4/10/2020).

BOGOR-RADAR BOGOR, Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim memantau simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Jalan Kesehatan, Tanah Sareal, Kota Bogor, Minggu (4/10/2020).

Dalam kegiatan yang juga disaksikan perwakilan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu, Bima Arya menyebut bahwa Pemkot Bogor siap menggelar uji coba vaksinasi.

“Jadi seperti diketahui Puskesmas Tanah Sareal ini dipilih menjadi salah satu lokasi pelaksanaan imunisasi vaksin Covid-19. Kami pastikan pertama tenaga kesehatan kita siap, sistem dan alur dari mulai datang sampai selesai juga siap,” ungkap Bima Arya dalam keterangan pers yang diterima radarbogor.id Minggu (4/10/2020) kemarin.

“Kira pastikan ada jalur emergency juga. Jadi nanti begitu selesai di vaksin setengah jam duduk dulu untuk diberikan sosialisasi dan observasi-nya, kalau 30 menit lancar itu diperbolehkan pulang. Tapi kalau ada gejala, ada jalur khusus untuk penanganan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Kita antisipasi ada jalur khusus ke IGD dan ambulance,” tambahnya.

Bima Arya mengatakan, Pemkot Bogor masih menunggu arahan dari pemerintah pusat terkait pelaksanaannya.

“Kemungkinan awal tahun. Apakah Januari atau Februari. Yang penting kita persiapkan dulu semua dan memastikan semua protokol kesehatan dipenuhi harus dihitung betul jumlah pasien yang datang untuk dilakukan vaksin itu berapa itu yang paling penting. Direncanakan bapak Presiden akan meninjau langsung lokasi ini,” ujar Bima.

Mengenai target uji coba vaksin, Bima mengaku akan dibahas dalam pertemuan lanjutan bersama Kemenkes.

“Kita lakukan pemetaan, mana saja yang diprioritaskan kemungkinan dari mulai tenang kesehatan, kemudian pelayan publik yang rentan terpapar. Kalau tenaga kesehatan yang disiagakan di Puskesmas ini ada 37 orang. Tapi tergantung ya kalau memang dibutuhkan lebih untuk memberikan vaksin itu kita tambah lagi tenaga kesehatannya,” terang Bima.