BOGOR – RADAR BOGOR, Belum dimaksimalkannya, alat swab polymerase chain reaction (PCR) di Kabupaten Bogor, membuat geram anggota DPRD Jawa Barat Asep Wahyuwijaya.
Menurutnya, alat itu yg paling efektif untuk mengukur berapa jumlah sebaran warga yang terinfeksi virus covid-19 dengan cara tes swab.
“Memastikan berapa jumlah warga yang terpapar adalah referensi utama agar tindakan selanjutnya bisa dilakukan secara efektif dan benar,” katanya.
Mengenai adanya permintaan pengadaan kembali alat PCR, ia menyarankan agar Pemkab menggunakan yang ada. “Ngapain beli lagi, kalau yang ada sudah dimaksimalkan penggunaannya lalu dianggap kurang, baru beli lagi,” ungkapnya.
Menurut dia, akibat antrean spesimen antrean hasil tes swab keluarnya bisa tiga minggu. “Kemana dan ngapain ? Dimana problemnya, SDM ? Belajar dan minta bantuan dong, harus cepat kan? Masa urusan yang begini penting kerjanya lemot,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pergunakan falsafah keselamatan warga adalah utama, supaya etos dan tanggung jawab pelayanan kerja pemerintah maksimal.
Terkait dengan bantuan alat PCR dari Pemprov Jabar yang tak dipergunakan maksimal, menurut dia, fraksi partai demokrat menekankan kepada eksekutif agar tes PCR bisa dilakukan lebih massif lagi kepada warga Jabar, apalagi bagi yang tinggal di daerah penyangga DKI Jakarta.
“Eh, ternyata sekarang sudah dikasih malah tak dipakai. Coba komunikasikan lagi dengan Pemprov Jabar dimana titik persoalannya agar ketentuan target tes PCR yang telah ditetapkan bisa direalisasikan,” jelasnya.
Ia menilai, koordinasi dan minimnya kesadaran bahwa keselamatan warga adalah utama menjadi penyebab Pemkab lambat.
“Mestinya semangat menyelamatkan warga ini setara dengan semangatnya Satpol PP yang menandu warga pake keranda juga atuh,” sindirnya. (rp1/c)