Pandemi Covid-19, Aktivitas Galian Tanah di Rumpin Tetap Berjalan

0
37
Mobil truk pengangkut bahan tambang berupa pasir dan batu di Jalan Raya Rumpin, beberapa waktu lalu. mobilitas kendaraan tersebut kian aktif menyebabkan debu dan polusi udara makin pekat. foto : Hendi / Radar Bogor
Mobil truk pengangkut hasil tambang di Jalan Raya Rumpin, beberapa waktu lalu. Foto : Hendi / Radar Bogor

RUMPIN-RADAR BOGOR, Ditengah pandemi Covid-19, wilayah Rumpin terus menjadi tempat surganya bagi pengusaha galian tanah merah. Bahkan, aktivitas galian C terus berkembang ke daerah lain seperti di Kampung Talaga, Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin.

Menanggapi hal ini, Ketua Aliansi Gerakan Jalur Tambang (AGJT) Junaedi Adiputra menilai adanya aktivitas galian tanah mereh berpotensi merusak lingkungan dan menimbulkan penyakit saluran pernapasan (Ispa).

“Kalau di Kecamatan Rumpin ini ada yang berjalan galian tanah tepatnya di Kampung Talaga, Desa Sukasari, tentunya sangat berdampak dan merusak lingkungan,” ucapnya kepada Radar Bogor.

Ia menjelaskan, dampak dari aktivitas galian tanah merah selain merusak lingkungan, juga jalan yang di lewati berdebu dan polusi udaramenggangu aktivitas masyarakat sekitar. “Selain merusak lingkungan, keberadaan galian C juga berimbas ke kondisi jalan yang cepat rusak karena dilalui truk bertonase lebih dari muatan,” tegasnya

Sementara itu, Sekcam Rumpin Suparman mengaku, pihaknya belum menerima laporan dari masyarakat soal adanya galian tanah merah di wilayah desa Sukasaru. “Saya belum bisa memberi tanggapan karena belum tahu situasi dan masih baru menjabat sebagai sekcam Rumpin, silahkan tanyakan ke pemdes setempat,” tutupnya.(nal)