Libur Panjang, Pemkab Bogor Batasi Jumlah Wisatawan Masuk Puncak

0
34
Untuk mengurai kemacetan satlantas Polres Bogor memberlakukan sistem one way, Sabtu (10/10/2020)..
Ilustrasi: Jumlah wisatawan yang masuk Puncak Bogor dibatasi selama libur panjang ini.

BOGOR-RADAR BOGOR, Khawatir ada pembludakan wisatawan yang datang ke kawasan Puncak selama masa Pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akan membatasi kunjungan wisatawan ke Puncak saat liburan panjang pekan depan.

Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Bogor, Burhanuddin menjelaskan, p embatasan kunjungan ke Puncak sudah diterapkan sejak lama saat pandemi Covid-19. Kunjungan wisatawan dibatasi 50 persen agar wisatawan bisa menjaga jarak dan mencegah penumpukan sebagai upaya mencegah Covid-19. “Sampai hari ini kan yang boleh ke sana berkunjung itu yang sudah kita keluarkan dari satgas itu 50 persen,” kata Burhanuddin.

Dia mengaku, pihaknya telah memberikan imbauan kepada masyarakat soal pembatasan kunjungan wisatawan itu. “Jadi ada kesadaran orang-orang untuk bekerja di situ karena memang demand-nya juga tinggi di situ. Yang kedua adalah produsen alat olahraga. Kita lihat sekarang ini booming banget orang Jakarta ke Bogor untuk gowes, jogging, trekking, rafting dan lain-lain,” katanya.

“Yang ketiga adalah orang-orang berminat banget untuk menekuni urban farming. Produksi sayuran, buah-buahan. Di Kota Bogor data menunjukan bahwa di era pandemi ini justru 300% demand dari warga naik untuk produk sayuran dan buah-buahan. Tiga besar ini mencerminkan pemahaman orang yang sangat baik tentang peluang yang tercipta di masa pandemi ini,” tambah Bima.

“Jadi saya mohon itu dipatuhi kami imbau melalui media tolong sampaikan ini penularan masih tinggi, bahkan diramalkan lewat bulan Desember kata para ahli kesehatan obatnya masyarakat disiplin,” katanya.

Burhanudin yang saat ini juga menjabat sebagai Sekda Kabupaten Bogor itu sangat berharap kesadaran dari masyarakat untuk mematuhi aturan pembatasan kunjungan wisatawan agar sebaran Covid-19 dapat dicegah.

“Berhasilnya berbagai kegiatan tergantung partisipasi masyarakat. Kita ini hanya membuat aturan rambu-rambu dan tidak mungkin setiap hari Satpol PP harus melakukan razia dan seterusnya. Jadi kembali saya mengimbau kepada warga mari mendisiplinkan diri masing-masing,” katanya.(iph/pojokjabar)