CIBINONG-RADAR BOGOR, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat melalui PLN UP3 Bogor menyerahkan tiga unit kendaraan ambulans kepada pengurus di tiga yayasan yang berlokasi di sejumlah wilayah Kabupaten Bogor.
Bantuan tersebut merupakan bagian puncak peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-75. Tiga yayasan tersebut adalah yayasan Najib Syahlani Kecamatan Caringin, yayasan pendidikan As-Sya’adah Kecamatan Gunung Putri, dan yayasan Miftahul Khoir Kecamatan Dramaga.
“Kegiatan hari ini sebenarnya hari puncak peringatan HLN ke 75. Jadi hari ini serentak di seluruh Indonesia, seluruh karyawan PLN, kemudian juga mitra kerja, pelanggan itu merayakan hari listrik nasional ke-75,” ujar Manager PLN UP3 Bogor Gunawan kepada Radar Bogor, Selasa (27/10/2020)
Menurutnya, bahwa pemberian tuga unit ambulans tersebut sebagai bentuk dari PLN peduli kepada masyarakat sekitar.
“Kebetulan dari beberapa permohonan yang masuk untuk sementara kami bisa mengabulkantiga3 ambulance untuk 3 yayasan,” tutur Gunawan.
Penandatanganan form serah terima ambulance PLN kepada yayasan penerima oleh Manager PLN UP 3 Bogor Gunawan. Dirinya pun berharap agar ambulans yang diberikan bisa bermanfaat terutama bagi masyarakat di lingkungan yayasan tersebut bahkan bisa membantu hingga tingkat kecamatan.
Disisi lain, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UP3 Bogor juga melaksanakan santunan yatim piatu serta kerjasama dengan Pemerintah Kota Bogor untuk mensukseskan rumah belajar dengan donasi gadget serta sejumlah dana agar proses belajar mengajar daring para siswa kurang mampu dari Kota Bogor bisa terbantu.
PLN memberikan bantuan kepada 75.000 anak yatim dan dhuafa yang tersebar di 623 yayasan di berbagai wilayah di Indonesia.
Di Jawa Barat sendiri tak kurang dari 5.000 anak yang disantuni, sedangkan di kota Bogor terdapat 200 anak yatim yang mendapatkan perhatian. “Ada empat yayasan untuk Kota Bogor, sedangkan sebelumnya juga kami memberikan santunan di beberapa kecamatan Kabupaten Bogor.
“Kegiatan ini terselenggara atas kerjasam PLN dengan YBM PLN dimana dana yang dikeluarkan itu diambil dari zakat penghasilan karyawan yang setiap bulannya dipotong 2.5 persen,” tukasnya.(ded)