CIBINONG–RADAR BOGOR, Lomba Senam Panca Karsa di setiap kecamatan se-Kabupaten Bogor mendapat kritikan. Dikhawatirkan, lomba yang akan berlangsung pekan ini di setiap kecamatan itu bakal menimbulkan kerumunan masyarakat.
Timbulkan Kerumunan Masyarakat, Senam Panca Karsa Dikritik
Namun, hal itu dibantah Ketua Umum Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kabupaten Bogor Usep Supratman.
Dijelaskannya, Lomba Senam Pancakarsa telah menetapkan aturan lomba yang mana tidak diperbolehkan peserta untuk berkerumun. “Kita telah menyesuaikan dengan Perbup dimana dalam ruangan maksimal hanya 20 orang,” kata Usep.
Bahwa semua peserta yang telah selesai, lanjutnya disarankan pulang. Kemudian waktu pelaksanananya pun telah ditentukan untuk masing-masing peserta. “Sehingga kedatangan peserta sudah menyesuaikan dengan jadwal waktu pelaksanaan,” jelasnya.
Perlu disampaikan pula tegasnya, bahwa lomba senam pancakarsa tidak sama dengan lomba senam yang biasa dilaksanakan oleh induk olah raga dengan jumlah yang banyak di satu lapangan atau ruangan, lomba senam ini hanya diikuti oleh grup desa, yang mana tiap grup terdiri dari 5 orang.
“Jadi apabila dalam satu kecamatan paling banyak 13 desa, jumlah peserta senam hanya 65 orang,” pungkasnya.
Dari total 65 orang peserta yang ada dalam ruangan maksimal 20 orang, sehingga prokes tidak dilangar apalagi semua peserta sudah terlebih dahulu di rapid test.
“Perlu dingat, festival senam bukan hajatan. Wong rumah makan hotel dan restoran saja bisa beroperasi dengan jumlah kunjungan dibatasi, jadi program FORMI ini untuk membantu pemda dalam meningkatkan imun masyarakat dengan berolahraga. Jadi harusnya dapat dukungan dari kalangan masyarakat, karena disamping meningkatkan imun kami juga melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemutus mata rantai penyebaran virus Covid-19,” tukasnya. (unt)