BOGOR-RADAR BOGOR, Persoalan akses dari Kampung Lebak Sari, Kelurahan Paledang harus dituntaskan Pemerintah Kota (pemkot) Bogor. Mediasi antara kedua kampung terus dijalankan untuk mencari jalan tengahnya.
Lebak Sari, Kampung Terisolir di Tengah Kota Bogor. Bayi pun Lahir di Jalan!
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto tampaknya belum melupakan janji pembangunan jembatan itu. Meski telah dua tahun berlalu, ia juga tak kehilangan fokus terkait persoalan yang menimpa dua kampung di pinggiran sungai itu. Ia masih menyimpan persiapan untuk pembangunan jembatan Lebak Sari itu.
“Iya, pasti (kita akan bangun jembatan itu). Karena ada persoalan penolakan warga seberang (Kampung Cibalagung),” cetusnya saat dikonfirmasi Radar Bogor, Selasa (1/12/2020).
Ia pun berjanji bakal kembali menginstruksikan pemerintahan setempat, termasuk camat untuk melakukan mediasi dengan warga.
Pasalnya, kedua kampung yang berseberangan itu juga berasal dari kecamatan yang berbeda. Oleh karena itu, penyelesaian masalah harus melibatkan semua unsur.
“Iya (akan dimediasi kembali). Makanya nanti saya perintahkan lagi camat untuk mendalami, karena itu yang belum selesai dengan penetapan lahan (persoalan) warga seberang (Cibalagung) itu,” pungkasnya, usai pelantikan direksi baru Perumda Tirta Pakuan di Kelurahan Menteng.
Sementara itu, Ketua RW Cibalagung, Kelurahan Pasir Jaya, Ngangrang Suprihadi mengakui, memang ada permasalahan yang cukup kompleks terkait rencana pembangunan jembatan itu.
Kebanyakan warganya menolak jembatan yang akan menghubungkan dengan kampung seberang itu. Alasan keamanan jadi landasan warganya.
“Kita juga khawatir ada rumah warga Cibalagung yang terpangkas untuk jalur terusan dari jembatan. Tetapi, kita tetap siap nantinya akan diadakan mediasi antara dua belah pihak guna mencari solusi dari persoalan itu. Biar nantinya bisa diputuskan dengan jelas dan tuntas,” tegasnya. (mg01/mg02)