Bunga untuk Dewi Sartika

0
42
Karangan bunga itu adalah sebuah penghormatan, sekaligus mengenang Sang Dewi yang dilakukan oleh Sundaland Ethnomusic Festival beserta teman sejawat.
Karangan bunga sebagai penghormatan, sekaligus mengenang Sang Dewi yang dilakukan Sundaland Ethnomusic Festival beserta teman sejawat, Jumat (4/12/2020).

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemandangan berbeda terlihat di Pendestrian Jalan kapten Muslihat, Kota Bogor, Jumat (4/12/2020). Bukan PKL atau penjual kaset pita jadul disana. Juga bukan penjual minuman atau jajanan khas pinggir jalan.

Siang itu terlihat karangan bunga menumpuk di sana. Mulai dari bunga tangkai hingga karangan bunga besar. Sekumpulan karangan bunga itu terpusat di satu titik. Tepat di depan Taman Topi.

Bunga tersebut mengelilingi sebuah bingkai lukisan wanita cantik dengan baju adat. Setiap orang yang melintas pun dibuat terpikat. Berkali-kali matanya memandang bingkai yang terkukung karangan bunga itu. Lalu, siapakah wanita dalam bingkai itu?

Wanita itu adalah potret wajah Raden Dewi Sartika. Wanita kelahiran 4 Desember 1884. Karangan bunga itu adalah sebuah penghormatan, sekaligus mengenang Sang Dewi yang dilakukan oleh Sundaland Ethnomusic Festival beserta teman sejawat.

Jumat 4 Desember 2020 ini tepat 136 Tahun Raden Dewi Sartika hadir di tanah Pasundan. Sang ibu “Indung Tunggal Rahayu”.

“Kita Sundaland Ethnomusic Festival Bergandengan tangan dengan kelompok cinta berkain. Mengusung ibu Dewi Sartika. Dimana Dewi Sartika itu pencerah pertama di tanah Pasundan. Keberadaan beliau sangat kita junjung,” ujar perwakilan Sundaland Ethnomusic Festival, RM Maulana kepada radarbogor.id Jumat (4/12/2020).

Menurutnya, manusia modern saat ini terwarisi dari keilmuan Dewi Sartika. “Kita meyakini semua manusia modern saat ini terwarisi dari keilmuan beliau. Itu pegangan kamu kenapa ibu Dewi Sartika sangat penting,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua KCBI, Isye menutuekan bahwa Dewi Sartika itu adalah pahlawan pendidikan wanita dari Jawa barat. “Kita sebetulnya fokusnya ke ibu Dewi Sartika. Dewi Sartika itu adalah pahlawan pendidikan wanita dari Jawa barat,” tukasnya.

Sementara itu Tokoh Masyarakat Kota Bogor, Gatut Susanta mengapresiasi hal tersebut.

“Saya mengapresiasi inisiatif dari Sundaland yang membuat acara ini, selama ini tokoh wanita yang terpublikasi hanya Ibu Kartini, padahal jasa Ibu Dewi Sartika tidak kalah pentingnya. Tepat jika komunitas kasundaan ikut membangkitkan kembali tokoh wanita dari Sunda yang juga berjasa untuk negeri ini,” ujar Gatut Susanta.(all)