Bertani Organik di Kalangan Pesantren

0
34
Bertani organik yang dilakukan Pondok Pesantren Al Ghazali, Kota Bogor. Imam/Radar Bogor
Bertani organik yang dilakukan Pondok Pesantren Al Ghazali, Kota Bogor. Foto Imam/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Gaya hidup sehat masyarakat membuat permintaan sayur organik mulai tinggi di pasar-pasar Kota Bogor. Hal tersebut di dukung pula oleh pemerintah dalam mewujudkan program-program berbasis pertanian seperti Urban Tani, Bogor Berkebun, Kelompok Wanita Tani, dan program lainnya.

Seperti Pondok Pesantren Al Ghazali, Abdullah Bin Nuh Kota Bogor yang merupakan salah satu kelompok tani dari 238 kelompok di Kota Bogor. Dengan pengembangan konsep greenhouse berbasis pertanian hidroponik, Pesantren Al Ghazali berhasil mewujudkan penanaman sayuran hidroponik di lahan seluas 8×30 m².

Lahan tersebut mampu menampung sekira 14 ribu populasi sayuran. Pengelolaannya akan dilakukan dengan pemberdayaan para santri. Dengan pembekalan keterampilan tersebut, diharapkan para santri mampu memiliki kemampuan yang mumpuni dalam mengelola lahan tani tersebut.

“Kegiatan santri menanam ini bertujuan agar perekonomian pesantren bisa mandiri. Dengan harapan pemenuhan kebutuhan sayur bukan hanya bagi pesantren saja, namun untuk pasar-pasar sekitarnya,” tutur Turmudi Hudri, selaku Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ghazaly pada acara soft launching penanaman sayuran hidroponik di Ponpes Al-Ghazaly Bogor (ABN Farm), Rabu(16/12)

Lebih lanjut Ia menuturkan bahwa program tersebut akan sangat membantu perekonomian di tengah pandemi. Dengan skill yang sudah dimiliki para santri, itu akan membuka peluang bagi mereka untuk bisa membuka lahan pertanian baru. Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Anas S Rasmana.

Dia menyampaikan, upaya dalam memperkuat ketahanan pangan di tengah pandemi ini bisa menjamin masyarakat agar terhindar dari krisis. Selain itu, Program ini juga bekerjasama dengan PD Pasar Pakuan Jaya untuk memanage pemasarannya.

Dirut PD Pasar Pakuan Jaya, Muzakkir menegaskan, permintaan terhadap sayuran organik kini cukup tinggi bahkan di pasar yang identik dengan sayuran murah. Meskipun data yang terhimpun untuk penjualan sayur organik masih di angka sekira 5%, namun dapat dipastikan akan terus meningkat untuk kedepannya.(mg02)