IPB Rekomendasikan Tirta Pakuan Sering Cek Lapangan

0
38
Perumda Tirta Pakuan
Pelayanan tagian air di Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
Ilustrasi: Pelayanan tagian air di Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.

BOGOR–RADAR BOGOR, Pelayanan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor di tengah masyarakat, dinilai masih cenderung stabil sepanjang tahun 2020. Khususnya, selama pandemi.

Dosen SB IPB, Okty Shalihati memaparkan, rutin melakukan survei. Terlebih, Perumda Tirta Pakuan menjadi satu-satunya BUMD yang bergerak dalam suplai air bersih di Kota Bogor.

Menurutnya, ada perubahan perilaku pelanggan air minum selama pandemi. Mulai dari karakter dalam jangka waktu penggunaan air hingga metode pembayaran. Kendati demikian, kepuasan terhadap pelayanan PDAM masih kategori memuaskan.

“Terjadi pergeseran di beberapa indikator, khususnya dalam hal pelayanan. Kondisi pandemi dapat mempengaruhi ekspektasi pelanggan, dalam hal ini akan meningkatkan ekspektasi akan pelayanan. Di sisi lain, adanya pandemi juga menurunkan kinerja,” terang Okty, dalam pemaparan via Zoom Meeting, Jumat (18/12).

Ia juga mencontohkan, pergeseran perilaku pelanggan bisa dilihat dari mekanisme pembayaran. Pelanggan lebih banyak memanfaatkan pembayaran melalui aplikasi lantaran efisiensi waktu dan kebiasaan untuk tetap berada di rumah karena pandemi.

Skema online itu juga terlihat dari meningkatnya kepuasan pelanggan terhadap pemberitahuan Perumda Tirta Pakuan tentang perbaikan atau gangguan jaringan. Informasi yang disebar melalui media sosial ternyata ditangkap dengan baik oleh masyarakat.

“Ada beberapa rekomendasi yang kami sarankan. Diantaranya untuk produk, misal melakukan pengecekan di lapangan lebih intensif, meningkatkan sistem pengaliran air, kontinuitas pasokan sumber daya air, hingga fungsi pengawasan. Sedangkan di bidang pelayanan jasa bisa memaksimalkan komunikasi melalui website, digitalisasi, atau media sosial,” paparnya.

Direktur Umum (Dirum) Perumda Tirta Pakuan, Rivelino Rizky mengungkapkan, hasil tersebut akan membantu meningkatkan pelayanan. Apalagi, hampir semua pelanggan didominasi rumah tangga.

Ia menambahkan, pihaknya telah menyusun langkah-langkah strategis dalam menghadapi krisis air ke depannya. Pihaknya tak khawatir, selama aliran air di Sungai Ciliwung dan Cisadane tak berhenti. Lantaran sumber utama pengolahan air BUMD Kota Bogor itu berasal dari kedua sungai tersebut.(mam/c)