Fenomena La Nina Menguat, Ini Penjelasan BMKG

0
61
Ilustrasi cuaca ekstrem
Ilustrasi cuaca ekstrem
Ilustrasi cuaca ekstrim
Ilustrasi cuaca

CISARUA-RADAR BOGOR, Sedari pagi kawasan Puncak, Kabupaten Bogor diguyur hujan, Senin (21/12/2020). Bahkan, tak terlihat sedikit terik matahari hari hingga pukul 17.12 WIB.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Citeko, Asep Formal Ilahi mengatakan, musim hujan sudah tiba, ditambah fenomena La Nina sedang menguat.

Sehingga berdampak pada hujan berkepanjangan. “Musim hujan sudah tiba. Ditambah fenomena La Nina sedang menguat. Dampaknya hujan berkepanjangan,” katanya kepada Radar Bogor, Senin (21/12).

Dia menjelaskan, yang terjadi saat ini suhu muka laut di sekitar wilayah perairan Indonesia sedang menghangat, atau disebut negatif.

Dengan kondisi begitu, menurutnya, suplai uap air mencukupi, ditambah aliran masa udara dari Asia yang melewati ekuator juga membawa uap, sehingga peluang hujan sangat tinggi.

“Ya betul. Negatif artinya suhu muka laut di sekitar wilyah perairan Indonesia menghangat, sebaliknya positif suhu muka laut mendingin,” ujarnya.

Dia memaparkan, indikator fenomena la Nina yakni anomali suhu muka laut di kawasan Nino 3.4 (samudera Pasifik). Jika anomalinya negatif (< -1 °C) cenderung La Nina. Netral jika antara -1 sampai +1°C, dan El Nino jika >+1°C. “Alhamdulillah hari ini belum lihat matahari,” singkatnya.(reg)