BOGOR-RADAR BOGOR, Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan telah melakukan evaluasi mendasar dan menyeluruh terhadap kinerja dinas kesehatan yang dinilai lamban dalam penanganan dan antisipasi Covid-19.
Dinas kesehatan lambat dalam penanganan Covid-19 terutama pada proses tracing, testing, dan treatment, terhadap warga.
Menurut Bima Arya, seharusnya dinkes bergerak cepat dalam melakukan tracing, testing, dan treatment, untuk menekan peningkatan kasus positif Covid-19.
”Penanganan Covid-19 banyak yang tidak cepat. Dinas kesehatan tidak cepat dan sangat lambat dalam menangani Covid-19. Seharusnya, dinas kesehatan bisa bergerak lebih cepat,” kata Bima Arya seperti dilansir dari Antara di Balai Kota Bogor.
Bima Arya menegaskan, dari evaluasi yang dilakukannya, akan ada perubahan. Perubahan itu akan diumumkan pada Januari 2021. ”Rencana perubahan pada Januari mendatang, fokus saya pada dinkes,” ucap Bima Arya.
Menurut Bima, rencana penanganan Covid-19 pada 2021, meningkatkan pencegahan dan antisipasi, yakni dengan penguatan kerja surveilance serta tracing, testing, dan treatment.
Pada kesempatan tersebut, Bima menyatakan, terus meningkatnya upaya pencegahan kasus positif Covid-19, karena kepedulian dan kesadaran masyarakat untuk melakukan perlindungan diri sudah menurun.
”Saat ini masyarakat sudah banyak yang abai menerapkan protokol kesehatan,” tutur Bima Arya.
Penurunan kepedulian dan kesadaran masyarakat tersebut, kata dia, tidak hanya terjadi di Kota Bogor. Tapi juga di daerah lain.
”Saya kemarin ke Bandung dan melihat persoalannya sama. Jadi, kepedulian warga yang harus ditingkatkan. Warga harus terus diingatkan. Saya kira kuncinya di situ,” papar Bima Arya.
Berdasar data harian penanganan Covid-19 Dinas Kesehatan Kota Bogor, sampai Rabu (30/12), kasus positif Covid-19 mencapai 5.127 kasus. Dari jumlah tersebut, kasus positif yang masih sakit (aktif) ada 928 kasus. Sedangkan, penambahan kasus positif pada Rabu (30/12) sebanyak 73 kasus, pada Selasa (29/12) ada 67 kasus, pada Senin (28/12) ada 74 kasus, Minggu (27/12) ada 73 kasus, dan pada Sabtu (26/12) ada 74 kasus. (jpg)