Terkait Nasib Proyek Kilang Bontang, Perusahaan Migas Oman Berharap Pertamina Buka Dialog

0
91
Direktur Overseas Oil and Gas (OOG) Ruddy Bagindo. Foto dok OOG
Direktur Overseas Oil and Gas (OOG) Ruddy Bagindo. Foto dok OOG
Direktur Overseas Oil and Gas (OOG) Ruddy Bagindo. Foto dok OOG
Direktur Overseas Oil and Gas (OOG) Ruddy Bagindo. Foto dok OOG

JAKARTA-RADAR BOGOR, Perusahaan Migas asal Oman, Overseas Oil and Gas (OOG) menyampaikan surat resmi kepada PT Pertamina terkait proyek pembangunan Kilang Bontang pada Selasa, (31/12).

Adapun isi surat disampaikan OOG untuk mempertegas komitmen sekaligus keseriusan dalam pembangunan refinery dan petrochemical.

“Kami juga ingin meluruskan hal-hal yang masih belum dikomunikasikan dengan baik. Agar kegiatan dan persiapan yang sudah dilakukan dan dikerjakan beberapa tahun ini bisa dilanjutkan. Jadi kami berharap komunikasi ini dapat dibuka kembali dan berjalan dengan baik. Itu inti surat yan kami sampaikan kepada Pertamina,” kata Direktur OOG Ruddy Bagindo.

Ruddy berharap PT Pertamina bisa melanjutkan surat yang disamaikan melalui dialog sehingga kerja sama bisa berlangsung kembali. Kondisi ini mengingat banyak pekerjaan sudah dilakukan antara OOG dan Pertamina.

PT Pertamina dan OOG sudah menjalin komitmen menjalankan pembangunan proyek Grass Root Refinery (GRR) atau pembangunan kilang baru di Bontang.

Komitmen yang dilakukan Desember 2018, ini ditandai dalam suatu perjanjian Framework agreement antara kedua perusahaan untuk membangun kilang berkapasitas 300.000 barrel/hari dan Petrokimia di Bontang, Kalimantan Timur.

“Dalam surat ini, OOG berharap kepada Pertamina dan juga pemerintah Indonesia dapat membuka kembali ruang dialog dan dapat meneruskan kerja sama ini. Sehingga tujuan pemerintah Indonesia untuk menekan impor bahan bakar minyak dan petrochemical bisa terwujud,” ujar Ruddy.

Peran OOG, kata Ruddy, tentu untuk meningkatkan hubungan antara Pemerintahan Kerajaan Oman dengan Indonesia terutama dalam bentuk kerja sama pembangunan kilang. Sehingga itikad baik dengan menyampaikan surat resmi diharapkan bisa mendapat jawaban positif dari PT Pertamina.

“Kami masih menunggu tanggapan dari Pertamina, jadi kami tidak ingin berandai-andai. Kami masih punya harapan bahwa pertamina memberikan tanggapan yang positif,” kata Ruddy. (jpnn)