Timor Tengah Utara Dilanda Kekeringan, 80 Ekor Sapi Mati Kelaparan

0
90


JAKARTA-RADAR BOGOR, Akibat kekeringan yang melanda beberapa bulan terakhir, puluhan sapi di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT) mati kelaparan. Selama tiga hari, Sabtu (4/1) hingga Senin (6/1), setidaknya ada 80 ekor sapi milik warga Desa Bainuan, Kecamatan Insana Fatu Nesu, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT yang meregang nyawa.

“Ada 80 ekor sapi milik peternak yang mati selama tiga hari. Kasus kematian ternak ini terjadi secara sporadis pada ternak milik peternak di desa ini,” kata Sekretaris Desa Bainuan, Martinus Manbait dikutip dari Antara, Selasa (6/1).

Peternak yang mengalami kerugian akibat sapinya mati tercatat sebanyak 11 orang. Mayoritas sapi mati di kandang dan padang pengembalaan dengan kondisi pakan terbatas.

Menurut Martinus, sejak kekeringan melanda wilayah tersebut, pakan dan sumber air minum sulit diperoleh. Bahkan, katanya, empat embung yang dibangun pemerintah desa sebagai sumber air bersih untuk ternak juga mengalami kekeringan.

“Semua sumber air untuk ternak mengering termasuk empat embung yang dibangun dengan dana desa juga mengering. Sehingga, terjadi krisis air untuk kebutuhan ternak. Hujan baru menguyur desa ini selama tiga hari belakang ini,” kata Martinus.

Salah seorang peternak di Desa Bainuan, Lambertus Tanmeno, 50, mengaku 20 ekor sapi miliknya mati mengenaskan. Puluhan hewan ternaknya itu mati setelah mengonsumsi air di lokasi sumber air Oe Faut yang kondisinya berlumpur.

“Setelah puluhan ekor sapi minum air di lokasi sumber air Oe Faut, dua ekor langsung jatuh, sedangkan 18 ekor mati sekaligus pada Minggu (5/1) pagi. Kondisi air di lokasi itu sudah keruh dan hampir mengering,” ujarnya.

Dia menambahkan, sebagian ternak yang mati dikubur. Sebagian lagi, dipotong untuk dikonsumsi warga setempat.(jwp)